Pemerintah Kabupaten Blitar akan berkoordinasi dengan Kementerian PUPR terkait peningkatan kualitas jalan Brongkos-Jolosutro. Proyek tersebut berkaitan dengan upaya mendukung Penanaman Modal Asing (PMA) pabrik gula PT RMI, yang menjadi proyek strategis pemerintah dalam menjamin kebutuhan dan ketersediaan gula nasional.
Pemkab Blitar sebelumnya telah menyampaikan usulan ke Kementerian PUPR melalui DPD RI, namun belum berhasil. Pemkab Blitar masih berupaya untuk mendapatkan cara lain, di antaranya melalui dana alokasi khusus (DAK) atau dana hibah perihal pembangunan infrastruktur dan pembangunan sistem penyediaan air minum (SPAM).
Wakil Bupati Blitar Rahmat Santoso menegaskan persoalan jalan rusak di Kabupaten Blitar tidak boleh berlarut-larut dan harus segera dicarikan solusi konkret.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Perbaikan jalan di jalur pabrik gula RMI menjadi prioritas karena selama ini dikeluhkan dan membuat warga resah. Selain itu Kabupaten Blitar merupakan salah satu daerah yang menjadi lokasi investasi PMA salah satunya PT RMI di Kecamatan Binangun yang bergerak di bidang industri pabrik gula dan juga merupakan salah satu pemasok kebutuhan pangan nasional. Pemilik RMI sudah melakukan permohonan kepada Presiden RI Joko Widodo terkait dengan kondisi jalan yang buruk menuju pabrik gula PT RMI," jelas Rahmat dalam keterangan tertulis, Selasa (10/5/2022).
Menurut Rahmat apabila Kementerian PUPR tidak segera memberikan bantuan DAK Penugasan atau dana hibah, maka persoalan jalan rusak menuju pabrik gula PT RMI ini akan menjadi masalah bagi masyarakat. Hal itu, lanjutnya, juga berhubungan dengan ketersediaan bahan pangan nasional berupa gula yang terhambat akibat jalur transportasi logistik yang tidak layak.
Terdapat 14 ruas jalan di Kabupaten Blitar yang menjadi prioritas peningkatan kualitas jalan dengan tahap awal ruas jalan Brongkos-Jolosutro. Rahmat mengatakan realisasi yang dapat terlaksana tergantung pada kemampuan APBN dan mekanisme yang ada.
"Tugas pemda adalah mengusahakan dan melakukan terobosan untuk untuk mewujudkan rencana tersebut . Untuk operasional pabrik gula sementara ditutup karena keinginan warga atas kondisi jalan yang ada," tutur Rahmat.
Selain untuk mendukung iklim investasi di Indonesia, ungkap Rahmat, peningkatan kualitas jalan nantinya akan membantu meningkatkan perekonomian serta pariwisata warga setempat.
(fhs/ega)