.webp)
Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Blitar kian meningkat. Ini setelah adanya temuan ratusan kasus DBD selama empat bulan terakhir.
Tingginya temuan kasus DBD ini harus diwaspadai masyarakat. Salah satunya dengan menjaga kebersihan lingkungan.
Diketahui, berdasarkan data Dinkes Kabupaten Blitar, jumlah kasus DBD mencapai 144 kasus. Jumlah ini merupakan kasus DBD yang ditemukan selama Januari hingga April 2022.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jumlah total kasus DBD selama kurang lebih empat bulan terakhir sekitar 144 kasus," ujar Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P3M) Dinkes Kabupaten Blitar, Eko Wahyudi saat dikonfirmasi detikJatim, Senin (9/5/22).
Eko menyebut, temuan kasus DBD paling banyak terjadi pada Januari 2022 yakni sebanyak 75 kasus. Sementara, untuk Februari ada 46 kasus dan Maret 15 kasus. Sedangkan untuk temuan kasus DBD di bulan April sekitar 8 kasus.
"Dari seluruh kasus DBD itu tidak ada atau nihil korban jiwa. Semua korban yang terkena DBD bisa ditangani dan sudah sembuh," imbuhnya.
Terkait usia penderita DBD, Eko menerangkan, penyakit DBD lebih sering menjangkit anak-anak hingga usia remaja. Sedangkan, untuk usia dewasa hingga lansia jarang terjadi. Namun, masyarakat tetap diminta untuk waspada.
"Untuk tahun ini jumlah kasus DBD memang meningkat dari tahun lalu, yang hanya sekitar 49 kasus. Tapi untuk dominasi usia tetap anak hingga remaja yang rawan terjangkit DBD," jelasnya.
Diketahui, Pemkab Blitar telah menerbitkan surat edaran tentang kewaspadaan terhadap DBD. Termasuk diantaranya menggalakkan kegiatan satu rumah satu jumantik dan sosialisasi terkait pola hidup sehat. Masyarakat juga diimbau untuk menjaga kebersihan lingkungan dengan menerapkan 3M yakni menutup, menguras dan mengubur.
(hil/dte)
