Ribuan warga berkeliling di laut dengan perahu nelayan dalam tradisi Praonan pada Lebaran Ketupat 2022. Beberapa di antaranya beruntung karena bisa melihat ikan hiu tutul dari dekat.
Salah satu warga yang beruntung bisa melihat ikan raksasa itu dari dekat yakni Yusuf Nur, warga Lekok. Perahu yang dinaiki bersama keluarganya didekati seekor hiu tutul berukuran besar.
"Ketemu hiu tutul besar berenang tenang di dekat perahu. Senang bisa lihat dari dekat," kata Yusuf, Senin (9/5/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hiu tutul atau hiu paus memang satwa jinak. Ikan raksasa ini kerap berinteraksi dengan manusia. Aksi hiu ini kemudian menjadi tontonan warga yang tengah naik perahu.
Anggota Sat Polair Pasuruan Aipda Laswanto mengatakan hari ini hiu tutul memang terpantau di kawasan Lekok. Satwa pemakan plankton itu tidak terpantau di tempat lain.
"Selama saya patroli pengamanan, hiu tutul hanya terpantau di Lekok. Kalau air keruh, dia juga nggak muncul. Jadi beruntung warga yang bisa melihat," ujar Laswanto.
Menurutnya, kawanan hiu tutul sudah terpantau di perairan Pasuruan sejak bulan lalu. Namun jumlahnya belum banyak.
"Biasanya pada bulan tujuh itu puncaknya. Banyak terlihat mulai Sidoarjo hingga Lekok," jelasnya.
Tradisi Praonan tahun ini dibanjiri ribuan orang setelah dua tahun ditiadakan karena pandemi. Warga tumplek blek di beberapa pantai di Desa Semare, Kecamatan Kraton, Pelabuhan Kota Pasuruan hingga Kecamatan Lekok.
Di pantai-pantai ini, para nelayan sudah menyiapkan perahu-perahu baik ukuran besar maupun kecil. Warga cukup membayar sekitar Rp 10 ribu per orang untuk naik perahu dan keliling ke laut.
Data Sat Polair Pasuruan, perahu nelayan yang menyediakan jasa berkeliling laut pada Pronan tahun ini mencapai 1.000 unit. Warga yang datang ke pantai mencapai lebih 6.000 orang.
(abq/iwd)