DPRD Surabaya Sebut Kenpark Lemah Pengawasan dan Mengkhawatirkan

DPRD Surabaya Sebut Kenpark Lemah Pengawasan dan Mengkhawatirkan

Esti Widiyana - detikJatim
Senin, 09 Mei 2022 19:55 WIB
Ketua Komisi D DPRD Surabaya Khusnul Khotimah
Ketua Komisi D DPRD Surabaya Khusnul Khotimah. (Foto: Esti Widiyana/detikJatim)
Surabaya -

Ketua Komisi D DPRD Surabaya Khusnul Khotimah menyebut Kenjeran Park (Kenpark) sangat ironis. Terlebih setelah kejadian perosotan ambrol yang menyebabkan 17 korban terluka.

Pada saat hearing bersama pemkot dan pengelola Kenpark, Khusnul menyebut water park ada sejak tahun 1994. Kemudian, pada tahun 2019 pengelola melakukan perbaikan untuk memastikan alat-alat wahana tersebut.

"Ini sangat ironi dan menjadi evaluasi bahwa jangan sampai terjadi lagi. Lemahnya pengawasan tentu menjadi tanggung jawab kita bersama. Tetapi pengelola juga tidak boleh lepas tangan. Termasuk di awal saya sudah menyampaikan ke manajemen, minimnya petugas yang berjaga di sana," kata Khusnul di ruang rapat Komisi D, Senin (9/5/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kemarin saya ke sana melihat, tinggi sekali dan riskan. Itu kan hanya dikuatkan dengan baut dan beberapa terlihat cukup mengkhawatirkan," tambahnya.

Menurutnya, dengan harga tiket yang mahal, peak season Rp 40 ribu, weekend Rp 35 ribu pastinya pengunjung berharap aman. Ketika pengunjung siap membayar dengan harga yang tidak murah, maka butuh jaminan keamanan dan keselamatan selama mengunjungi destinasi tersebut.

ADVERTISEMENT

Komisi D rencananya akan kembali menggelar hearing pekan depan. Sebab, owner Kenpark yang tidak hadir. Mereka juga akan mengundang Disnaker Provinsi, Disnaker Kota, pihak asuransi, dan DP5A untuk memastikan treatment pascakorban mendapatkan perawatan.

Pada hearing pekan depan juga sekalian membahas terkait santunan kepada para korban. Pasalnya, pihak pengelola pada saat hearing tidak bisa menyampaikan berapa nominal santunannya.

"Insyaallah pekan depan kami undang lagi. Kalau sekarang dilayangkan terlalu mendadak, nanti mereka akan beralasan lagi tidak hadir. Pekan depan kami undang pihak terkait untuk meneruskan apa yang menjadi catatan kami sepanjang rapat digelar. Termasuk berapa nilai santunan uang akan diberikan, karena di tiket itu tidak dimunculkan berapa untuk asuransi," jelasnya.

DPRD Surabaya juga akan mengevaluasi pemkot, termasuk Disbudpar sebagai pengampu destinasi wisata di Kota Surabaya. Ia berharap, kejadian ini tidak boleh terulang lagi.

"Jadi seluruh destinasi wisata di Surabaya, baik rekreasi atau perhotelan yang ada kegiatan fasilitas air kolam renang dan sejenisnya dilakukan pengecekan secara berkala. Sebab, kejadian seperti tidak hanya di water park, tapi di tempat lain yang itu juga bisa bisa menimbulkan kecelakaan yang tidak kita harapan," pungkasnya.




(dte/dte)


Hide Ads