Ketua Komisi D DPRD Surabaya Khusnul Khotimah menyorot repons RS Unair yang tidak menerima korban ambrolnya perosotan Kenpark. Padahal, lokasi RS Unair lebih dekat dari lokasi kejadian. Para korban justru dilarikan ke RSUD dr Soewandhie dan RSU dr Soetomo.
"Menurut kami, kenapa kok RSUD dr Soewandhie? Kan butuh waktu. Kalau ke RS Unair kan lebih dekat dan penanganannya lebih cepat," kata Khusnul saat hearing bersama Pemkot dan pengelola Kenpark, Senin (9/5/2022).
Pertanyaan Khusnul tersebut kemudian dijawab oleh salah seorang staf Dinkes Surabaya. Menurut Dinkes, RS Unair tidak menolak para korban. Staf tersebut mengakui bahwa persiapan RS Unair tidak secepat RSUD dr Soewandhie.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dinkes Surabaya juga sudah berkoordinasi dengan RSUD dr Soewandhie. Bahkan, saat itu RS milik Pemkot itu sudah siap menerima dan menangani korban.
Mendengar jawaban tersebut, Khusnul merasa keheranan. Seharusnya seluruh rumah sakit siap saat menerima pasien gawat darurat.
"Kalau persiapan, saya rasa kalau enggak gawat-gawat ya enggak dibawa ke rumah sakit, logikanya begitu. Ya, harus kita tanyakan kenapa pada saat itu tidak siap, logika dasarnya ini pelayanan masyarakat dan penanganan kan cepat," jelasnya.
Sementara staf operasional Kenpark, Subandi mengatakan, saat itu ia sudah berkoordinasi dengan RS Unair. Tetapi justru dialihkan ke RSU dr Soetomo.
"Terkait dengan bahwasannya RS Unair menolak, jadi memang saya membawa korban itu yang patah tulang. Minta tolong ada pasien 5. Ada 2 dokter bilang untuk langsung ke Soetomo, karena urgent kami bawa ke (RSU) Soetomo," pungkasnya.
Sementara itu, dihubungi melalui telepon, Kepala Instalasi Humas dan PKRS RS Unair dr Brihastami Sawitri masih belum memberikan penjelasan detail terkait permasalah tersebut.
"Iya, nanti kami informasikan lebih lanjut," ucapnya singkat.
(dte/dte)