Perosotan kolam renang Kenjeran Water Park di area Kenpark Surabaya ambrol. Saksi mata menceritakan detik-detik insiden ini.
Saat kejadian, para korban mengalami luka-luka yang cukup serius. Pengunjung yang berada di lokasi histeris saat mengetahui kejadian tersebut.
Salah satunya Sari Agustini (34) warga Bulak Banteng Surabaya. Sari mengatakan saat kejadian diirnya berada tak jauh dari lokasi perosotan yang ambrol. Sari pun dikagetkan teriakan histeris sejumlah korban yang berjatuhan dari perosotan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Awalnya enggak tahu kan saya duduknya di sana terus banyak yang teriak-teriak, perosotannya terbuka dikit-dikit. Air tuh sudah seperti bocor mengalir ke bawah dan terbuka terus patah gini jatuh semua," kata Sari kepada detikJatim, Sabtu (7/5/2022).
Kejadian ini, lanjut Sari terjadi sekitar pukul 13.00 WIB. Korban mulai anak-anak hingga pemuda. Sari melihat ada korban yang berdarah-darah.
"Sekitar jam 1, ada 7 orang lebih. Ada anak kecil, remaja ada, yang paling parah seusia masnya ini, aduh berdarah semua itu pas jatuh ke bawah itu langsung jatuh," imbuhnya.
Saat jatuh, Sari melihat korban dalam kondisi sadar. Namun, petugas tidak langsung datang menolong para korban sehingga pengunjung sempat kebingungan dan histeris.
"Kalau pingsan enggak, Sadar cuma diam semua. Petugas iItu agak lama, aku teriak-teriak dan sesama pengunjung bingung untuk petugas di sini lama. Terus pas ada petugas langsung digotong satu-satu," tambah Sari.
![]() |
Polisi menyebut insiden ini menyebabkan 15 orang terluka. Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya AKBP Anton Elfrino Trisanto mengatakan 15 korban tersebut telah dibawa ke rumah sakit. Mereka akan mendapatkan penanganan medis.
"Kami sedang melaksanakan Operasi Ketupat Semeru 2022, kami mendapat laporan di wahana Kenjeran Park di anjungan water park ada perosotan yang ambrol dan kami langsung masuk ke dalam untuk mengecek dan membuat garis polisi agar tidak ada korban lain," kata Anton di lokasi, Sabtu (7/5/2022).
"Kemudian, saat ini hasil deteksi awal bahwa korban ada sekitar 15 yang sudah dibawa ke rumah sakit, tidak ada yang meninggal dunia dan korban sudah ditangani medis," imbuh Anton.
Belasan korban tersebut, lanjut Anton telah dirujuk ke dua rumah sakit. "Sedang ditangani dokter di dua rumah sakit, RS Soewandhi dan RSU dr Soetomo," tambahnya.
(hil/dte)