Ada 114 Kasus Suspek Hepatitis Akut di Jatim, Bagaimana Cegah Penularannya?

Ada 114 Kasus Suspek Hepatitis Akut di Jatim, Bagaimana Cegah Penularannya?

Tim detikJatim - detikJatim
Kamis, 05 Mei 2022 16:38 WIB
Kadinkes Jatim dr Erwin Astha Triyono
Kadinkes Jatim dr Erwin Astha Triyono SpPD (Foto: Faiq Azmi/detikJatim/file)
Surabaya -

Saat ini, tercatat 3 pasien anak diduga terkena Hepatitis Akut yang tidak diketahui penyebabnya di Indonesia. Sementara itu, Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR) Jawa Timur juga telah menemukan 114 kasus suspek (menunjukkan gejala) penyakit ini.

Angka tersebut dicatatkan pada minggu ke-1 hingga minggu ke-17 tahun 2022 (per 4 Mei 2022) di 18 kabupaten/kota di Jawa Timur. Di mana pada minggu ke-14 hingga minggu ke-17 cenderung mengalami kenaikan.

Menyikapi hal tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur (Dinkes Jatim), dr Erwin Astha Triyono SpPD mengimbau kepada masyarakat, khususnya anak-anak dan orang tua untuk selalu menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat. Serta menerapkan protokol kesehatan secara disiplin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Untuk mencegah dan mengendalikan penularan hepatitis akut yang tidak diketahui penyebabnya di Jawa Timur, kami mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati namun tetap tenang," ujar dr Erwin dalam rilis yang diterima detikJatim, Kamis (5/5/2022).

Upaya hidup bersih itu antara lain sering mencuci tangan dengan sabun, meminum air bersih yang matang, memastikan makanan dalam keadaan bersih dan matang penuh, serta menggunakan alat makan sendiri. Serta menaati prokes, misalnya memakai masker, menjaga jarak, serta menghindari kontak dengan orang sakit.

ADVERTISEMENT

"Selain itu, untuk sementara jangan berenang dulu di kolam renang umum, tidak bermain di playground, serta hindari menyentuh hand railing, knop pintu, dinding, dan lainnya yang sering dipegang orang," imbau dr Erwin.

Untuk mengendalikan penyebaran hepatitis akut yang tidak diketahui penyebabnya ini, Dinkes Jatim telah melakukan koordinasi dengan kabupaten/kota melalui jejaring Dinas Kesehatan, rumah sakit, dan Puskesmas. Serta membangun dan memperkuat jejaring kerja surveilans dengan lintas program dan lintas sektor.




(hse/sun)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads