Sempat dikabarkan menabrak ibunya sendiri hingga tewas, Agus Wahyudi (28) pemudik asal Kediri membantah hal tersebut. Agus menegaskan, jangankan menabrak, menyentuh ibunya saat insiden itu pun tidak sama sekali.
"Saya tidak sedikit pun menyentuh tubuh ibu saya (saat kejadian itu)," beber Agus saat dihubungi detikJatim melalui sambungan telepon, Rabu (4/5/2022).
Agus yang mengendarai Yamaha Vixion bahkan sempat berusaha melindungi ibunya agar tak tertabrak kendaraan lain. Begitu Masringah, sang ibu terjatuh ke aspal, Agus membanting setir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya banting setir ke kanan untuk mencegah ibu saya tertabrak kendaraan lainnya. Saya ditabrak tapi tidak sampai jatuh. Memang jarak motor saya dengan tubuh ibu saya hanya 20-30 cm. Tapi sama sekali tidak menyentuh ibu saya," tambahnya.
Agus membantah keterangan polisi yang menyebut dirinya menabrak sang ibu. Sebelumnya, polisi menyebut Agus menabrak Masringah karena ada darah yang menempel di per suspensi pada garpu ban Vixion bagian depan. Bahkan, menurut polisi, Agus juga mengakui jika menabrak ibunya.
"Maaf, saya tidak mengakui. Wong saya menyangkal ke polisi," kata Agus.
Menurut Agus, ibunya meninggal karena terbentur aspal. Ibunya sempat kaget karena mendengar suara sirene keras dan geberan gas pengendara motor gede (moge) hingga akhirnya banting setir menabrak pikap. Pikap itu sendiri, lanjut Agus, memang parkir sedikit memakan badan jalan.
"Saya lihat sendiri ibu saya kaget banting setir lalu menabrak pikap yang parkir memakan badan jalan, kemudian terpental dan jatuh sangat keras. Motor saya sama sekali tidak menyentuh ibu saya," tegas Agus.
Kecelakaan tragis yang merenggut nyawa Masringah itu terjadi di jalan nasional Dusun Jatisumber, Desa Watesumpak, Kabupaten Mojokerto, Sabtu (30/4/2022). Saat itu Masringah dan Agus melaju beriringan dalam perjalanan mudik dari Surabaya menuju Kediri.
(dte/dte)











































