Ada beberapa titik rawan kecelakaan di jalur arteri mulai perbatasan Jatim-Jateng, Mantingan Ngawi, hingga Nganjuk. Oleh sebab itu, pemudik diimbau untuk waspada dan berhati-hati.
"Untuk titik rawan kecelakaan di Ngawi sepanjang jalur perbatasan Jatim-Jateng Mantingan hingga masuk Ngawi kota," ujar Kapolres Ngawi AKBP I Wayan Winaya saat dikonfirmasi detikJatim, Kamis (28/4/2022).
Berikut 7 lokasi rawan kecelakaan jalur arteri antara Ngawi-Nganjuk:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. KM 24 Jalan Raya Ngawi Solo Desa Ngrancang, Mantingan
Titik rawan kecelakaan pertama yakni KM 24 Jalan Raya Ngawi Solo Desa Ngrancang, Kecamatan Mantingan. Dalam catatan Satlantas Polres Ngawi, pernah terjadi kecelakaan maut di lokasi ini.
Lokasi kecelakaan itu berada sekitar 7 Km setelah masuk Gapura perbatasan Jatim-Jateng Mantingan. Yakni antara truk tangki gandeng L 7230 CG dengan bus Gaya Kerja nopol AD 1485 BB pada 15 September 2007. 10 penumpang tewas pada kecelakaan nahas tersebut.
2. Leter S Jalan Raya Ngawi Solo Desa Karangbanyu, Widodaren
Titik lokasi rawan kecelakaan kedua yakni Leter S Jalan Raya Ngawi Solo, Desa Karangbanyu Kecamatan Widodaren. Lokasi ini berada sekitar 10 km timur perbatasan Jatim-Jateng Mantingan. Atau sekitar 2 km sebelum monumen Suryo di kawasan tengah hutan masuk Jalan Raya Ngawi Solo.
detikJatim mencatat, peristiwa besar pernah terjadi di lokasi ini pada 7 Januari 2011. Kala itu Bus Eka bernopol S 7037 US yang melaju dari Ngawi ke Solo ludes terbakar.
3. Jalur Monumen Suryo-Kedunggalar
Titik ketiga yang sangat berpotensi terjadi kecelakaan yakni di sepanjang Jalan Raya Solo Ngawi, mulai Monumen Suryo hingga Kedunggalar. Di sekitar lokasi inilah artis senior Sophan Sophiaan tewas dalam kecelakaan saat mengendarai moge.
4. Jalur Ngawi - Karangjati
Jalan Raya Ngawi Karangjati menjadi titik rawan kecelakaan keempat di wilayah kabupaten Ngawi. Jalur ini merupakan jalur lurus dari Ngawi menuju Surabaya via Caruban Madiun tanpa melewati Maospati Magetan dan Madiun kota.
Dalam catatan Satlantas Polres Ngawi, kecelakaan maut terjadi saat rombongan keluarga yang hendak mengiringi acara lamaran menabrak sebuah truk buah di Desa Sidokerto, Karangjati, Ngawi. Peristiwa yang terjadi pada 19 November 2005 itu menewaskan 5 orang.
5. Jalur Hutan Baroklinting-Saradan
Titik rawan kecelakaan kelima berada di wilayah kabupaten Madiun, tepatnya sepanjang Jalan Raya Madiun-Surabaya mulai hutan Baroklinting, Desa Sidorejo hingga perbatasan Madiun dengan Nganjuk, Kecamatan Saradan.
Di sepanjang jalur sekitar 20 km ini rawan kecelakaan karena sering dijumpai bus yang ugal-ugalan dengan kecepatan tinggi. Kasus kecelakaan sering terjadi melibatkan bus antar provinsi.
"Kami imbau untuk waspada ya, meskipun diprediksi tidak ramai jalur Saradan karena sejak ada tol arteri jadi sepi. Kasus rawan kecelakaan bisa dibilang juga, kebanyakan yang terlibat Bus," kata Kasat Lantas Polres Madiun AKP Firman Widyaputra Lukman Sumaatmadji, saat dikonfirmasi detikJatim.
6. Jalan Raya Bagor
Memasuki Kabupaten Nganjuk terdapat titik rawan kecelakaan yakni di Jalan Raya Nganjuk=Madiun yang berada wilayah Kecamatan Bagor. Atau sekitar 5 km timur perbatasan Madiun dengan Nganjuk wilangan.
Dalam catatan artikel detikJatim, kecelakaan maut yang menewaskan 3 orang pernah terjadi di Jalan Raya Nganjuk-Madiun, Desa Selorejo, Kecamatan Bagor. Tabrakan MPV bernopol AE 567 SC dengan Bus Mira bernopol S 7190 US itu terjadi pada 9 September 2019. Kecelakaan tersebut sempat viral di media sosial karena para korban sebelum kecelakaan sempat terekam kamera sedang berada di tempat hiburan.
7. Jalur Kertosono - Mengkreng
Lokasi rawan kecelakaan terakhir yakni sepanjang jalur Kertosono hingga Mengkreng, perlu diwaspadai pemudik. Selain jalur utama arah Surabaya ini di sepanjang jalur terdapat rel kereta api.
Pemudik yang dari Jalan Raya Nganjuk-Surabaya berbelok ke selatan banyak perlintasan kereta api tanpa palang pintu. Pemudik di imbau untuk waspada.
"Jadi rawan kecelakaan utamanya saat kendaraan dari jalan raya Nganjuk arah Surabaya atau sebaliknya. Hati-hati kalau mau masuk perkampungan belok ke selatan, karena ada rel kereta api sepanjang jalan mulai Nganjuk kota hingga Mengkreng jaraknya dekat dari Jalan Raya. Tidak ada palang pintunya," ujar Kapolres Nganjuk AKBP Boy Jeckson.
(dte/dte)