Kisah Mantan Anak Band Memutuskan Hapus Tato untuk Berhijrah

Kisah Mantan Anak Band Memutuskan Hapus Tato untuk Berhijrah

Praditya Fauzi Rahman - detikJatim
Kamis, 28 Apr 2022 14:15 WIB
Proses penghapusan tato di Komunitas Go Hijrah
Ilustrasi penghapusan tato. (Foto: Istimewa/go hijrah untuk detikJatim)
Surabaya -

Cukup banyak orang yang hendak menghapus tato di Komunitas Go Hijrah. Padahal ada yang sengaja mencatat kisah hidupnya melalui tato berupa gambar atau tulisan di tubuhnya.

Ketua Komunitas Go Hijrah Muhammad Iqbal Firdaus yang menyatakan itu. Ada orang yang di masa lalu telah meyakini bahwa tato akan membuatnya percaya diri dan merasa paling keren.

"Ada juga yang menggariskan kisah hidupnya melalui tato yang tersurat jelas di tubuhnya, baik dalam gambar maupun tulisan," kata Iqbal kepada detikJatim, Kamis (28/4/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia berharap agar masyarakat, terutama keluarga, tidak perlu berprasangka buruk lagi bagi mereka yang sudah menghapus tatonya maupun mereka yang masih bertato. Karena menurutnya menghapus tato bukan keharusan atau bukan sebuah kewajiban bagi Umat Muslim yang sudah bertaubat.

Salah seorang pasien hapus tato di Komunitas Go Hijrah Surabaya Rizky Martha mengungkapkan, penghapusan tato sejak 2018 yang dia jalani adalah upaya hijrahnya.

ADVERTISEMENT

Ia mengaku ingin menjadi seorang Muslimah yang jauh lebih taat dan melupakan masa kelamnya. Karena alasan itu dia berniat menghapus seluruh tato di lengannya.

"Saya masih ingat, tato yang pertama kali saya punya itu pas SMP," katanya.

Ketika menghapus tato, ia merasa sedih, tapi sekaligus merasa senang. Menurutnya, ia senang karena bisa menghapus masa kelam yang tercermin dari tato di tubuhnya.

Dia sekaligus sedih karena harus merelakan jarum dan laser yang menusuk tubuhnya hanya demi sebuah karya yang diharamkan Islam.

"Waktu itu ya karena pengaruh lingkungan. Apalagi saya ikut komunitas musik," tuturnya.

Karena itulah mantan personel grup musik beraliran Ska bernama Skabanton itu berkomitmen mengubah pribadinya menjadi jauh lebih baik meski harus menjalani beberapa kali treatment penghapusan tato.

Rizky menegaskan, pilihannya hijrah memang sempat memantik beragam respon dari keluarga dan rekannya. Terlebih dari komunitas musiknya.

"Ada yang pro, ada yang kontra pastinya," ujarnya.

Meski begitu, ia berharap apa yang dilakoninya bisa istiqomah atau tetap konsisten. Bahkan, ia ingin agar masyarakat yang hendak membuat tato berpikir lebih panjang.

"Mumpung belum (ditato) saran saya mending pikir-pikir dulu deh. Kalau perlu tidak usah," katanya.

Saat ditanya bagaimana rasa sakit saat melakukan tato dan penghapusan, Rizky mengaku panas. Ia mencontohkan seperti tersundut rokok yang menyala.

"Panas, sakit, kayak disundut rokok," ujarnya.




(dpe/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads