Aktivitas di Bandara Abdulrachman Saleh, Kabupaten Malang, mulai mengalami peningkatan menjelang Lebaran tahun ini. Kenaikan jumlah penumpang disebut mencapai 20 persen.
Kasi Keamanan Penerbangan dan Pelayanan Darurat UPT Bandara Abdulrachman Saleh Purwo Cahyo Widhiatmoko menuturkan kenaikan ini terjadi sejak pandemi. Adapun kenaikan meningkat hingga 20 persen sejak awal Ramadan.
"Semenjak awal puasa sampai saat ini, ada peningkatan kurang lebih 20 persen dibanding sebelumnya pada saat semua masih harus tes COVID-19," kata Cahyo, Senin (25/4/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Cahyo, kenaikan dipicu sejumlah faktor. Salah satunya adalah karena penumpang moda transportasi udara kini dipermudah. Bandara Abdulrachman Saleh tetap menjalankan aturan pengetatan protokol kesehatan.
"Jadi, syaratnya dipermudah, tapi dari sisi kesehatan itu protokol kesehatan harus dijalankan dengan ketat, baik di bandara maupun di pesawat. Itu, para penumpang juga bukan hanya, karena sudah vaksin saja, akan tetapi juga harus dicek melalui PeduliLindungi," beber Cahyo.
Cahyo menyebut saat awal Ramadan jumlah penumpang memang agak menurun. Akan tetapi dalam sepekan ini jumlah penumpang mengalami tren cukup naik.
"Pada saat akhir pekan, itu rata-rata di atas 90 persen. Kalau hari normal mungkin masih fluktuatif, bisa jadi di bawah 90 persen. Pada awal puasa memang agak menurun sedikit, tapi seminggu setelah puasa berjalan trennya juga bagus," terangnya.
Di Bandara Abdulrachman Saleh diprediksi puncak arus mudik akan terjadi pada awal cuti bersama atau ketika mendekati Hari Raya Idul Fitri.
Saat ini, dalam per harinya tercatat ada empat kali penerbangan reguler di Bandara Abdulrachman Saleh dengan rute Malang-Jakarta. Adapun layanan penerbangan ini hanya beroperasi pada Rabu dan Sabtu saja.
"Pertama Garuda Indonesia satu kali sehari, Citilink satu kali dan Batik Air dua kali. Khusus Garuda," kata Cahyo, hanya melayani hari Rabu dan Sabtu saja.
Sedangkan rata-rata okupansi, lanjut Cahyo, penumpang untuk 4 kali penerbangan yakni mencapai 85-90 persen. Jumlah itu meningkat 20 persen dibanding sebelum bulan Ramadan.
"Tidak setiap hari untuk Garuda, tapi, nanti diperkirakan akan bisa menjadi setiap hari, tergantung dari demand penumpang," tandas Cahyo.
(abq/iwd)