Sebanyak 5 pemancing sengaja ngabuburit atau menghabiskan waktu menjelang berbuka puasa dengan memancing di tengah laut. Tapi sesuatu terjadi, mereka terapung-apung di tengah laut karena tiba-tiba saja baling-baling perahu itu terlepas.
Ilun Sucahyono (32) warga Mojo 4, Gubeng, Surabaya, salah satu pemancing yang menghubungi Command Center 112 menceritakan bagaimana peristiwa itu terjadi pada Minggu (24/4/2022). Ilun bersama teman-temannya memang sengaja memancing.
"Dari jam 9 pagi kami berangkat memancing. Pas kami mau geser lokasi, saya menyalakan lagi mesin motor. Tapi tiba-tiba saja as baling-baling penggerak perahu itu patah," katanya saat dihubungi detikJatim.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ilun dan kawan-kawannya sadar, as baling-baling yang patah itu akan sulit dibetulkan di tengah laut seperti itu. "Sudah tidak mungkin dibenarkan, ya akhirnya saya telepon ke Command Center 112. Basarnas itu datangnya cepat," katanya.
Meski dia bilang respons Basarnas cukup cepat, sebelum memutuskan untuk menelepon Command Center 112 Surabaya itu dia dan kawan-kawannya sempat panik dan kebingungan di tengah laut. Namun mereka berupaya tetap tenang.
Petugas Command Center 112 menerima laporan itu Minggu (24/4/2022) pukul 13.46 WIB. Tiba di lokasi DAM Keputih sekitar pukul 13.50 WIB petugas langsung mengerahkan perahu karet dan perlengkapan sembari berkoordinasi dengan Basarnas.
Hingga akhirnya perahu yang terapung-apung di tengah laut itu berhasil dievakuasi. Perahu itu ditarik Kapal Motor (KM) Srikandi milik Basarnas menuju ke titik awal DAM Keputih, sekitar pukul 16.00 WIB. Seluruh penumpang perahu itu pun selamat.
Ilun mengakui, dirinya memang kerap memancing bersama teman-temannya itu setiap akhir pekan. Dia dan teman-temannya bahkan hampir setiap kali memancing menggunakan perahu tersebut, yang menurut Ilun memang miliknya pribadi.
"Ya, kebetulan pas memang apes saja tadi," katanya.
(dpe/fat)