Pelantikan pengurus Demokrat Jatim periode 2022-2027 diwarnai dengan mundurnya Bayu Airlangga dari partai. Mundurnya Bayu memantik simpatisannya berdemonstrasi di depan kantor DPD Demokrat Jatim. Mereka menilai pelantikan Emil Elestianto Dardak sebagai ketua Demokrat Jatim merusak asas demokrasi.
Terkait dinamika tersebut, awak media kemudian mencoba bertanya kepada Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) selepas pelantikan. Namun, belum sempat AHY menjawab, tiba-tiba Emil Dardak pasang badan dan langsung menjawab pertanyaan wartawan.
"Kalau masalah demo, tadi sudah jelas, kita menyaksikan itu adalah bentuk aspirasi damai dari simpatisan yang kita respons juga dengan penuh rasa kekeluargaan," kata Emil, Jumat (22/4/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Emil tidak secara detail menjawab terkait mundurnya Bayu dari Demokrat. Dia kemudian mengatakan bahwa sudah tidak ada perdebatan lagi terkait hasil Musda.
Mantan Bupati Trenggalek itu mengutip pesan Badan Pembina Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan (BPOKK) Demokrat bahwa Musda sudah berjalan sesuai aturan. Tidak hanya itu, ia menyebut hadirnya 38 DPC dalam pelantikan menjadi bukti bahwa Demokrat solid.
"Dari awal pelantikan tadi, Ketua BPOKK (Herman Khaeron) menjabarkan proses detail Musda. Termasuk kita semua sepakat, 38 DPC mengajukan calon ke tim tiga," katanya.
"Dan hari ini, 38 DPC hadir menyampaikan konsistensi dan memberi dukungan kepada ketum (AHY), bahwa saatnya bersatu, tidak ada kubu Emil dan Bayu. Yang ada tegak lurus kubu AHY. Itu respons kami ya, menjelaskan dari dinamika yang ada," tegas Emil.
(dte/dte)