Seruan Takbir Hari Kemenangan Selalu Membuat Hari Idul Fitri Menangis

Seruan Takbir Hari Kemenangan Selalu Membuat Hari Idul Fitri Menangis

Tim DetikJatim - detikJatim
Kamis, 21 Apr 2022 04:33 WIB
Pria di Probolinggo Bernama Hari Idul Fitri
Hari Idul Fitri, pria Probolinggo bernama unik ini selalu menangis saat Takbir Idulfitri berkumandang. (Foto: M Rofiq/detikJatim)
Probolinggo -

Seorang pria berusia 41 tahun ini bernama unik. Namanya sama seperti hari besar keagamaan yang diperingati Umat Islam, yakni Hari Idul Fitri. Pria itu mengakui, setiap kali takbir hari kemenangan berkumandang dia selalu tak bisa menahan tangis dan mengingat masa lalu.

Putra ketiga dari tiga bersaudara anak-anak pasangan suami istri Moh Haris dan Horini itu lahir di Probolinggo pada 12 Juni 1981 silam. Waktu itu takbir kemenangan menyambut datangnya Idulfitri bergema di masjid-masjid. Begitu lahir ke dunia, ayahnya pun memberinya nama Hari Idul Fitri.

Pria yang akrab disapa Hari itu pun mengakui, air matanya selalu menetes ketika mendengar takbir Idulfitri bergema di masjid-masjid. Meski tidak tahu secara kenapa ayahnya memberikan nama itu, dia tetap bangga dan akan selalu merayakan Hari Raya Idulfitri sebagai hari kelahirannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena setiap mendengarkan takbir Hari Raya Idulfitri, itulah saat ketika saya dilahirkan. Dan setiap hari kemenangan datang, saya pasti menangis mengingat masa lalu," ujarnya kepada detikJatim, Rabu (20/4/2022).

Tidak mudah menyandang nama yang tidak biasa. Hari bahkan sempat tidak dipercaya banyak orang. Bahkan oleh teman-temannya sendiri. Terutama berkaitan dengan nama yang diberikan oleh ayahnya.

ADVERTISEMENT
Pria di Probolinggo Bernama Hari Idul FitriPria di Probolinggo Bernama Hari Idul Fitri Foto: M Rofiq

"Banyak orang yang tidak percaya kalau nama saya memang Hari Idul Fitri. Setelah saya tunjukkan KTP atau SIM, baru (mereka) percaya," ujarnya.

Kepada detikJatim Hari pun menunjukkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) miliknya. Nama yang tercantum di KTP itu memang 'Hari Idul Fitri', jenis kelaminnya laki-laki, lahir di Probolinggo pada 12 Juni 41 tahun yang lalu.

Saat ini Hari tinggal di Dusun Karang Asem, Desa Sukorejo, Kecamatan Kotaanyar, Kabupaten Probolinggo. Dia jua merupakan bapak dari tiga anak hasil pernikahannya dengan Yuli Astutik. Dengan profesinya yang sederhana, Hari menghidupi keluarganya.

Hari adalah seorang sopir honorer di Dinas Pendidikan Kabupaten Probolinggo. Agaknya, namanya yang bermakna besar itu membawa peruntungan tersendiri bagi dirinya. Selain bekerja sebagai sopir dia juga cukup lancar menjalankan sejumlah usahanya.

"Selain sebagai sopir di Dispendik Pemkab Probolinggo saya juga punya kerja sampingan. Saya bisnis jual beli kendaran bekas. Ada juga beberapa bisnis lainnya. Alhamdulillah," katanya.




(dpe/iwd)


Hide Ads