Puluhan mahasiswa dari berbagai universitas di Bojonegoro yang tergabung dalam Aliansi BEM Bojonegoro demo di depan gedung DPRD setempat. Ada 6 tuntutan utama yang mereka suarakan.
Pantauan di lokasi, para mahasiswa ini tampak menggelar orasi di depan gedung DPRD. Mereka juga membentangkan sejumlah poster tuntutan mereka. Tampak puluhan aparat kepolisian menjaga aksi mereka.
Koordinator Aksi M Rifka Syahrizal mengatakan ada 6 tuntutan utama yang disuarakan. Antara lain menolak wacana perpanjangan massa jabatan presiden 3 periode dan amandemen 1945. Kemudian menolak kenaikan harga BBM, menolak kenaikan harga-harga sembako, mendesak membatalkan IKN.
Sedangkan untuk isu lokal, lanjut Rifka, pihaknya menuntut DPRD Bojonegoro mengawal regulasi kejelasan PKL dan pasar kota. Menariknya mereka juga meminta Ketua DPRD Bojonegoro untuk mendamaikan perseteruan Bupati Anna Mua'awanah dan Wakil Bupati Budi Irawan (Wawan).
Rifka memberikan waktu 3x24 jam kepada wakil rakyat untuk memenuhi tuntutan mereka. Jika tidak, mereka akan kembali menggelar demo dengan massa yang lebih banyak bersama rakyat dan pedagang pasar.
"Kami akan datang dengan massa lebih banyak bersama warga dan pedagang jika tuntutan kami tidak segera dijawab selama tiga hari ke depan. Ada beberapa poin yang kita tuntut termasuk isu lokal di Bojonegoro," ujar Rifka, Rabu (20/4/2022).
Berikut 6 poin tuntutan utama mahasiswa di Bojonegoro:
1.Menolak wacana perpanjangan masa jabatan presiden dan Amandemen UUD 1945.
2. Menuntut pemerintah mencabut kebijakan kenaikan PPN dan BBM Pertamax.
3. Menolak kenaikan seluruh kebutuhan pokok mulai dari minyak goreng, gas, elpiji 3 kg dan lain-lain.
4. Menuntut pemerintah mencabut UU Ibu Kota Nusantara (IKN).
5. Menuntut Ketua DPRD Bojonegoro mengawal terkait regulasi kejelasan PKL dan pasar kota.
6. Menuntut Ketua DPRD Bojonegoro membuat forum mediasi untuk mendamaikan bupati dan wakil bupati.
Simak Video "Demo Mahasiswa Kritik Pj Walkot Tasikmalaya Berujung Ricuh"
[Gambas:Video 20detik]
(abq/iwd)
