Pantauan detikJatim, ratusan orang telah menunggu di Terminal Keberangkatan. Sebagian dari mereka bahkan sudah menginap di ruang tunggu sejak 2 hari lalu.
"Iya, saya sudah dua hari di sini. Terpaksa nginep di terminal agar bisa antre lebih awal beli tiket," ujar Kusumo, warga Sapeken kepada detikJatim.
Keberangkatan mudik di Pelabuhan Tanjungwangi dilayani oleh dua kapal perintis milik Pelni. Yakni KM Sabuk Nusantara 91 dan KM Sabuk Nusantara 92. Kapal ini diberangkatkan dari dermaga Pelabuhan Tanjungwangi menuju ke Sapeken, Pagerungan Besar, Kangean, Sapudi, Kalianget, Masalembu dan Surabaya.
"Kalau biasanya 12 jam di atas kapal, tapi lebih baik seperti ini. Enak naik dari Banyuwangi langsung Sapeken karena murah, harga cuma Rp 13 ribu," tambah Kusumo.
Salah satu petugas Pelni, Eko Sucipto mengatakan, pemberangkatan KM Sabuk Nusantara tidak setiap hari. Dua kapal milik Pelni ini berlabuh di Tanjungwangi secara bergantian seminggu dua kali.
"Info terakhir nanti ada lagi tanggal 26 April, belum tahu akan ditambah atau tidak," katanya.
Koordinator Embarkasi Debarkasi KSOP Banyuwangi Ade Sucipto menambahkan, pemudik tahun ini meingkat 50 persen. Pelonggaran aturan perjalanan menjadi salah satu faktornya.
"Ada kenaikan sebanyak 50 persen. Kapasitas kapal sebanyak 610 penumpang. Ini terus mengalir ya, kata Ade.
(dte/dte)