Ikan mujair yang kini banyak digemari masyarakat ternyata merupakan penemuan seorang warga Blitar, Mudjair. Saat ini, Mbah Mudjair telah meninggal dunia. Namun, peninggalannya akan abadi di masyarakat.
Saksi hidup penemuan ikan mujair yakni Munir, putra almarhum Mbah Mudjair. Dia merupakan anak kelima dari tujuh bersaudara. Saat ini Munir telah berusia 80 tahun, namun ingatannya tentang kisah sang ayah menemukan ikan mujair masih jelas. Munir masih lancar menceritakan ulang kisah sang ayah tersebut.
Munir mengatakan, ayahnya menempuh perjalanan yang cukup panjang dalam menemukan ikan mujair ini. Ikan temuannya pun spesial karena merupakan ikan laut yang dibudidayakan di air tawar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Atas temuan ini, banyak pejabat Blitar hingga Belanda yang menemuinya. Mbah Mudjair pun mendapat beberapa piagam penghargaan. Piagam tersebut diberikan berkat jasanya, dalam menemukan ikan dengan spesies baru.
Namun, kini piagam tersebut hanya tersisa tiga lembar dan dipajang di ruang tamu.
Selain itu, Mbah Mudjair juga terkenal menyukai ikan. Dia memiliki beberapa kolam untuk membudidayakan ikannya. Saat itu, ada lele hingga gurami yang dipeliharanya.
"Ya sekarang yang masih ada cuma piagam, makam, sama kolam ikannya. Ada tiga kolam sebenarnya, cuma tinggal satu yang masih ada di belakang rumah yang lama," terang Munir kepada detikJatim saat ditemui di rumahnya Lingkungan Jajar, Kelurahan Kanigoro, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar, Selasa (18/4/2022).
Munir berkeinginan untuk melestarikan kolam ikan yang merupakan peninggalan bersejarah sang ayah. Dia berencana menyempatkan waktu mengunjungi kolam selagi tenaganya masih kuat. Selain itu, dia juga akan menceritakan kisah penemuan ikan mujair itu ke generasi penerusnya.
"Ini peninggalan sejarah bagi keluarga, sudah sekitar 86 tahun jadi saksi penemuan ikan mujair. Dan semoga nanti tetap bisa dilestarikan dan diingat oleh generasi setelah saya," katanya.
Ikan mujair ini ditemukan pada tahun 1936 di Blitar. Sementara Mbah Mudjair mengembuskan nafas terakhirnya pada 7 September 1957. Nama Mbah Mudjair akan selalu dikenang sebagai penemu ikan mujair. Hal ini juga diabadikan dalam nisannya, di mana ada gambar ikan mujair.
(hil/fat)