Kagetnya Warga Dengar Ledakan Pemusnahan Petasan Bangkalan: Saya Takut Kiamat

Kagetnya Warga Dengar Ledakan Pemusnahan Petasan Bangkalan: Saya Takut Kiamat

Kamaluddin - detikJatim
Minggu, 17 Apr 2022 12:55 WIB
ledakan petasan di bangkalan
Siti Royhanah bersama ketiga anaknya (Foto: Kamaluddin)
Bangkalan - Ledakan dahsyat pemusnahan petasan yang dilakukan Polres Bangkalan mengagetkan warga. Warga sempat panik setengah mati karena tak ada pemberitahuan sebelumnya.

Siti Royhanah, warga setempat, menceritakan saat itu ia sedang beristirahat di rumahnya. Tiba-tiba terdengar suara ledakan menggelegar. Siti kaget dan mengira itu adalah suara ledakan gas elpiji.

Ia bertambah panik saat mendengar ledakan kedua yang lebih keras. Ditambah lagi plafon dan genting rumahnya runtuh setelah terdengar ledakan kedua. Siti langsung panik. Ia langsung menyeret ketiga anaknya yang sedang tidur keluar rumah.

"Itu kejadiannya siang waktu jam tidur siang. Kami kaget, saya kira awalnya kompor gas meledak," ujar Situ kepada detikJatim, Minggu (17/4).

ledakan petasan di bangkalanFoto: Kamaluddin

"Jadi kamar anak saya plafonnya runtuh setelah ledakan kedua. Saya langsung seret anak saya dan membawa keluar karena takut terkena runtuhan atap," jelas Siti.

Situ menyayangkan adanya kejadian itu. Karena pihak kepolisian sama sekali tidak memberikan pemberitahuan terlebih dahulu. Jarak yang digunakan untuk tempat peledakan dinilainya terlalu dekat dengan permukiman warga.

"Tidak ada pemberitahuan apapun dari kepolisian. Kami semua kaget bahkan anak saya sering kaget terbangun saat tidur sejak kejadian tersebut," pungkas Siti.

Rusmiyeh yang rumahnya berjarak 200 meter dari lokasi peledakan mengatakan saat itu ia hendak melaksanakan shalat Zuhur. Ia tak mengira bahwa bunyi tersebut berasal dari petasan.

"Saya kaget saat ambil wudu, langsung lari keluar karena bunyinya sangat keras. Saya takut kiamat makanya langsung keluar bersama anak-anak saya," imbuhnya

Rusmiyeh menyayangkan tindakan pemusnahan yang dilakukan tanpa pemberitahuan itu. Ia berharap, jika terdapat pemusnahan petasan lagi, bisa dikoordinasikan dengan warga setempat.

"Atau kalau memang gak sempat koordinasi, petasannya diledakkan sedikit-sedikit. Kalau langsung banyak warga juga kaget semua," pungkasnya.


(iwd/iwd)


Hide Ads