Pantauan di lokasi, demo mahasiswa difokuskan di depan kantor Bupati Probolinggo. Dalam aksinya mereka menyoroti sejumlah kebijakan pemerintah yang tidak pro terhadap rakyat.
Demo kemudian sempat memanas. Ini karena mahasiswa memblokade akses Jalan Pantura arah ke Situbondo. Tak hanya itu, mereka juga membakar ban bekas.
Mengetahui mahasiswa membakar ban ini, sejumlah petugas yang mengawal demo kemudian mencoba memadamkan dengan apar. Hal ini lalu memicu mahasiswa marah dan terjadi saling dorong.
Situasi ini kemudian mereda setelah Kapolres Probolinggo, AKBP Teuku Arsya Khadafi langsung menemui mahasiswa. Arsya tampak meredam amarah mahasiswa.
Koordinator aksi, Fathur Rahman mengatakan ada 4 tuntutan utama dalam demo yang dilakukan rekan-rekannya. Tuntutan ini rencananya akan disampaikan kepada Plt. Bupati Probolinggo, Timbul Prihanjoko.
Keempat tuntutan itu adalah terkait ekologi, kenaikan harga BBM, kenaikan sembako dan pajak pertambahan nilai (PPN). Dalam aksi ini tercatat diikuti sekitar 300 mahasiswa dari berbagai kampus di Probolinggo.
![]() |
"Kami juga ingin menyadarkan masyarakat bahwa demokrasi itu ada, maka mahasiswa wajib menyuarakan aspirasi masyarakat tentang kebijakan baik pemerintah daerah dan pemerintah pusat" ujar Fathur, Kamis (14/4/2022).
Fathur menyebut saat ini di Probolinggo kerusakan lingkungan merupakan masalah yang serius. Untuk itu ia memasukan isu tersebut dalam salah satu tuntutannya.
Ia kemudian memberi contoh terkait alih fungsi lahan untuk kepentingan pribadi orang tan bertanggung jawab. Untuk itu, mahasiswa meminta agar pemkab untuk bertindak tegas.
"Kami sudah ada temuan, banyaknya kerusakan lingkungan yang dibuat oleh oknum yang tidak bertanggungjawab" tutur Fathur.
Puas melakukan orasi, sejumlah perwakilan mahasiswa kemudian dipersilahkan masuk menemui Plt Bupati Probolinggo Timbul Prihanjoko. Dalam pertemuan itu Timbul menyepakati tuntutan para mahasiswa.
Usai melakukan pertemuan, Timbul kemudian keluar untuk menemui mahasiswa lainnya. Timbul kemudian mengumumkan bahwa apa yang menjadi tuntutan mahasiswa akan diperjuangkan juga. Mendengar pernyataan ini, mahasiswa kemudian berangsur-angsur membubarkan diri dengan tertib.
"Kita nanti akan lakukan secara teknisnya, apa yang diusulkan mahasiswa, baik kenaikan harga BBM dan masalah lingkungan," kata Timbul.
(abq/iwd)