Sebagian mahasiswa yang berdemonstrasi di depan DPRD Jatim sempat mengeluhkan tidak bisa mengakses HP-nya. Kondisi itu berlangsung selama 30 menit. Yakni antara pukul 15.30 WIB hingga 16.05 WIB.
Seperti yang dialami salah satu peserta demo asal Unesa, Fadhil (21). Dia mengaku tidak bisa melakukan komunikasi lewat handphone selama rentang waktu tersebut.
"Gak kenek telepon, gak kenek chat, sosmed yo podo ae (tidak bisa telepon, tidak bisa chat, sosmed ya sama saja)," kata dia, lantas mengumpat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal senada disampaikan Nadia, mahasiswa asal kampus Ubhara. Dia pun mengira kondisi itu akibat sinyal peserta demo disadap.
"Kok enggak isok update ngene seh, mosok sinyale disadap? (kok tidak bisa begini sih, masak sinyalnya disadap?)," tutur Nadia.
Hal tersebut juga sempat dirasakan beberapa pewarta yang meliput aksi tersebut. Salah satunya reporter televisi swasta bernama Nung. Dia mengaku tak bisa mengirim gambar untuk segera ditayangkan.
"Angel sinyal ket maeng, mbambet terus, opo gara-gara keakehan wong (susah sinyal dari tadi, tersendat terus, apa gara-gara kebanyakan orang)," beber dia.
Meski begitu, sinyal bisa kembali diakses sekitar pukul 16.15. Namun, peserta demo mengaku sinyal di sana masih lemah.
(hse/dte)