Kisah Pengungsi Erupsi Semeru yang Penuh Keterbatasan Saat Ramadan

Kisah Pengungsi Erupsi Semeru yang Penuh Keterbatasan Saat Ramadan

Nurhadi Wicaksono - detikJatim
Selasa, 12 Apr 2022 12:27 WIB
Suasana Ramadan di pengungsi Gunung Semeru
Buka puasa di pengungsian erupsi Gunung Semeru (Foto: Nurhadi Wicaksono/detikJatim)
Lumajang -

Ramadan tahun ini dirasakan berbeda oleh ratusan warga yang berada di lereng Gunung Semeru Lumajang. Mereka harus menjalankan ibadah di tengah keterbatasan di posko pengungsi erupsi Semeru.

Mereka menjalankan puasa di posko pengungsian yang berada di lapangan Desa Penanggal, Kecamatan Candipuro, Lumajang. Begitu pula dengan momentum buka puasa yang digelar secara sederhana di sini.

"Untuk Ramadan tahun ini berbeda dari sebelumnya, karena saya harus tinggal di posko pengungsian akibat erupsi Gunung Semeru. Rumah sudah tidak bisa ditempati karena rusak," ujar salah satu pengungsi Salamah, Selasa (12/4/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski tak betah, namun tak ada pilihan lagi bagi Salamah. Dia pun berharap hunian sementara hingga hunian tetap bisa segera ditempati.

"Di sini sudah gak betah karena sudah 5 bulan tinggal di posko pengungsian. Harapannya rumah hunian tetap bisa segera ditempati sehingga kami bias pindah kesana," tambah Salamah.

ADVERTISEMENT

detikJatim mencoba mengunjungi posko pengungsian. Di sini, petugas Tagana terlihat menyiapkan menu berbuka puasa dan sahur di dapur umum bagi ratusan pengungsi.

Suasana Ramadan di pengungsi Gunung SemeruSaat para pengungsi erupsi Gunung Semeru salat tarawih Foto: Nurhadi Wicaksono

Usai berbuka dengan menu sederhana, para pengungsi kemudian bersiap-siap menjalankan salat tarawih di Masjid Darurat At Taqwa yang berada di posko pengungsian. Meski berada di posko pengungsian, mereka tetap khusyuk menjalankan ibadah.

Sementara untuk mengusir rasa jenuh para pengungsi, mereka diberi kegiatan pelatihan membuat olahan produk makanan, keterampilan menjahit hingga membuat kerajinan. Selain itu, ada pula tempat bermain anak-anak yang bisa digunakan untuk mengisi waktu luang.

"Jumlah pengungsi yang berada di lapangan penanggal ini 315 jiwa. Kebutuhan konsumsi buka puasa dan sahur disiapkan tim tagana di dapur umum. Kegiatan mereka di bulan suci Ramadan ini kalau pagi ada yang ke sawah, membuat kerajinan, menjahit, membuat olahan kue," ujar Kordinator Posko Pengungsian Lapangan Penanggal Yan Haryanto.

Kendati demikian, para pengungsi erupsi Gunung Semeru yang sudah 5 bulan tinggal di posko berharap, mereka bisa segera pindah dan tinggal di hunian tetap yang kini masih dalam proses pembangunan oleh Kementrian PUPR RI.

"Tinggal di posko pengungsian ini sudah 5 bulan, harapannya bisa segera pindah ke hunian tetap karena rumah saya sudah rusak akibat erupsi Gunung Semeru," harap salah satu pengungsi Fatoyah.




(hil/fat)


Hide Ads