Istilah sugar daddy sudah tak asing di telinga. Dalam kamus Merriam-Webster, sugar daddy diartikan sebagai pria kaya yang biasanya lebih tua, yang menghabiskan banyak uang untuk kekasih atau simpanannya.
Dalam fenomena sugar daddy kemudian muncul istilah-istilah baru seperti sugar baby hingga sugar mommy. Sugar baby bisa diartikan sebagai pria atau wanita yang biasanya lebih muda, yang mendapatkan uang atau barang dari sugar daddy atau sugar mommy.
Seperti dikutip SEA Mashable, dalam hasil survei yang dilakukan situs kencan Seeking Arrangement diterangkan, di Indonesia ada lebih dari 60.250 sugar daddy. Bagaimana di Surabaya?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengenai kisaran jumlahnya, detikJatim belum memiliki data yang bisa dipertanggungjawabkan. Kali ini, detikJatim akan mengajak detikers untuk mendengarkan cerita dari tiga sugar baby, mengenai fenomena sugar daddy.
Yang pertama yakni TS (24), wanita pemburu sugar daddy di Surabaya. Dalam obrolan singkat melalui aplikasi percakapan, Line, ia mengaku tak memiliki tarif khusus sebagai sugar baby.
Tujuannya menjadi sugar baby untuk meningkatkan perekonomian pribadi. Soal tarif, ia menganalogikan seperti argo taksi.
"Ya gak ada (tarif pasti) sih. Kek (seperti) taksi aja. Kadang ratusan ribu, kadang jutaan. Bebas sih," kata TS di awal perbincangan, Jumat (1/4/2022).
Wanita yang tinggal di indekos eksklusif di kawasan Genteng, Kota Surabaya itu mengaku memiliki batasan dalam melayani sugar daddy. Ia kerap menemani sugar daddy berkegiatan sehari-hari.
"Biasanya cuma nemenin mabuk, belanja, ya senang-senang lah pokoknya. Kalo sampai berhubungan badan ya akunya gamau, tua-tua semua SD (sugar daddy) ku," tuturnya.
Kemudian TS menceritakan pengalamannya yang hampir berhubungan badan dengan seorang sugar daddy. Dari pengalaman itu, ia memutuskan untuk tetap tidak melayani hubungan seks.
"Beneran loh, pernah ada SD yang maksa. Pas aku iya (mau), terus diajak. Eh SD ku gak berdiri dong (alat kelamin pria). Dari situ aku gak mau lagi (berhubungan badan) sama SD tua-tua. Paling kissing dan cuddle aja," terangnya.
TS merupakan wanita asal Solo yang bekerja di Surabaya. Ia juga mengaku tak tertarik menjalin hubungan Friend With Benefit (FWB) atau One Night Stand (ONS), seperti yang diminta kebanyakan pria. Wanita yang sudah 4 tahun di Kota Pahlawan ini mengaku hanya menginginkan pendapatan tambahan saja.
Sementara seorang sugar baby di Surabaya lainnya, R (30) mengaku mengenal dunia tersebut sejak 2020. Kala itu, ia diajak dan dikenalkan rekannya dengan seorang pria hidung belang berinisial RW (55).
RW dikenal sebagai seorang pria yang royal. Berdasarkan pengakuan R, RW merupakan pria asal Yogyakarta yang menjalankan bisnis dan berkantor di Surabaya Selatan. Sepengetahuannya, RW memiliki 2 apartemen dan sudah mempunyai 2 anak, sedangkan istrinya bekerja di Jakarta.
R mengungkapkan, RW merupakan pria dengan karakter yang perfeksionis. Juga menyukai segala benda berwarna putih. Setiap kali bertemu, mobil yang digunakan selalu berbeda dan berwarna putih.
Perkenalan kala itu bermula saat R berkeluh kesah kepada rekannya tentang susahnya mencari uang. Perekonomian R kian memburuk saat pandemi COVID-19 melanda.
Ketika sedang bekerja di awal 2020, ia dihubungi oleh seorang pria yang tak dikenal melalui WhatsApp. Merasa masih risih, R pun mengabaikan chat dari RW. Sepulang bekerja, R mendapat kiriman makanan dari RW melalui aplikasi ojek online.
"Awal kenalnya ya dikenalin temen kerja, dikasih nomerku. Pas pulang kerja, tahu-tahu ada ojol kirim makanan ke tempat kerja," kata wanita yang tinggal di kawasan Surabaya Timur itu, Jumat (1/4/2022).
Dalam komunikasi selanjutnya usai bertemu dengan RW, R kian gelisah. Ia merasa semakin bersalah lantaran sudah mengetahui bila RW berkeluarga dan memiliki buah hati.
"Takut lah. Takutnya ketahuan keluarganya, terutama anaknya. Takut dijambak juga dan dikatain pelakor," ujar R yang berpakaian serba hitam saat ditemui detikJatim.
Sales Promotion Girl (SPG) sebuah perusahaan fashion terkemuka di Indonesia itu pun mengaku mulai membatasi diri. Ia lantas hanya memanfaatkan uang dan kesempatan jalan bersama RW demi perekonomiannya saja. Tanpa perlu menuruti permintaan 'nyeleneh' dari RW.
Dalam pertemuan selanjutnya, R diajak minum minuman keras oleh RW. Namun R menolak mentah-mentah ajakan itu. R yang memiliki tinggi badan 171 cm sudah menduga RW akan melancarkan niat busuknya bila sudah tak sadarkan diri.
"Saya sebenarnya mau seperti itu (berpakaian seperti kehendak RW), tapi nggak mau kalau keluarnya sama dia (RW) karena malu. Masa kalau jalan bareng, apalagi dia pendek. Kalau jalan bareng, dia (RW) tingginya cuma sepundakku apalagi usianya sama kayak papaku, kalau dia tinggi kurus dan ganteng yo mboh maneh (ya tidak tahu lagi)," imbuh R yang memiliki rambut lurus sebahu.
Dalam sekali jalan dan belanja, R mengaku tak memiliki tarif atau patokan khusus. Hanya saja, RW selalu memberikan uang atau barang senilai Rp 1 juta sampai Rp 2 juta setiap bertemu.
"Selalu dibelanjakan pas jalan-jalan bareng, diberi uang juga pernah sampai Rp 2 juta. Tapi jujur, saya gak pernah berhubungan badan, terus terang saya menolak," kata R.
Pada awal 2021, hubungan keduanya mulai renggang. Namun, bukan berarti komunikasi keduanya terputus. Sesekali, RW menyapa dan mengomentari status WA dari R. Menurutnya, RW kerap memberikan kode untuk bertemu.
Wanita yang memiliki dua buah hati itu mengaku kerap diajak mampir ke apartemen RW. Lagi-lagi, R menolak dengan segudang alasan. Selain itu, ia juga kerap diiming-imingi uang berlimpah bila mau menemaninya pergi ke luar kota.
R juga mengaku menyandang status SB dengan pria lain. Bahkan, ia juga kerap diberi uang dengan nominal yang sama setiap kali bertemu.
"Selain dia (RW), saya juga pernah ada SD lain keturunan Arab. Dulu pernah cuma nemenin makan, dikasih Rp 2 juta," ujarnya.
Di awal 2022, R mengaku telah mengakhiri dunia tersebut. Sebab, ia sudah kepalang basah atau kepergok oleh atasannya saat sedang nongkrong di kafe. Selain itu, ia juga sudah tak tertarik dan enggan kembali meski suatu ketika sedang membutuhkan uang.
Seorang sugar baby asal Kota Mojokerto, CP, juga mau blak-blakan soal tarif yang ia pasang ke sugar daddy. Namun ia tidak menyebutkan dengan nominal uang.
"Lima Mio/month (bulan). Lebih kalau bisa hehe," tuturnya lalu tertawa.
Mio yang CP maksud yakni salah satu jenis motor matic dari Yamaha. Mio muncul di Tanah Air sejak 2003.
CP merupakan salah seorang pengguna aplikasi Sugarbook. Dalam aplikasi tersebut, ada yang sekadar iseng, mencari pasangan, hingga benar-benar berburu sugar daddy seperti CP.
Pada Jumat (1/4/2022), detikJatim berbincang santai bersama CP lewat aplikasi tersebut. Ia mengaku terpaksa menggunakan aplikasi itu dan mencari sugar daddy.
Wanita berusia 24 tahun ini mengaku ditipu oleh pacarnya sendiri. Saat ini ia tidak bekerja dan mengandalkan pemberian dari para sugar daddy.
"Aku abis kena apes nih, makannya nyari orang yang bisa support finansial aku si pastinya," kata CP kepada detikJatim, Jumat (1/4/2022).
CP berkisah, identitasnya digunakan sang kekasih untuk mengakses pinjaman online (pinjol). "Ya aku disuruh pinjol, utang sana sini, dimanfaatin ini itu, sampai Rp 40 juta. Semuanya atas nama aku, belum kebayar sampai sekarang," ujarnya.
(sun/sun)