Ketua RW setempat, Muhammad Budi Utomo, mengaku terkejut saat tahu di dalam tubuh Nurlasiadi ada gelas kaca. Terkait adanya gelas di tubuh Nurlasiadi, warga sekitar tempat tinggal Nurlasiadi meyakini hal itu akibat santet. Kebanyakan tetangga menilai kejadian itu di luar nalar, tidak mungkin sebuah gelas kaca bisa masuk ke dalam tubuh begitu saja.
"Kalau ada gelas kaca dalam perut, kebanyakan kalau di daerah sini masih percaya ilmu santet itu ada," jelas Budi, Kamis (7/4/2022).
Selama ini Nurlasiadi juga tidak pernah memberi tahu perihal penyakit yang dideritanya. Budi juga menyayangkan keluarga Nurlasiadi yang tidak memberitahu pengurus desa setempat kalau sedang membutuhkan biaya untuk berobat. Padahal, pengurus desa juga akan siap membantu jika dimintai tolong.
"Seharusnya kan ngomong, kalau tidak ada biaya kan bisa diurus ke desa. Cuma katanya dia gak mau," ungkap Budi.
Selama sakit, lanjut Budi, Nurlasiadi dirawat oleh nenek, bibi, dan beberapa saudara. Sejak kecil, Nurlasiadi memang tinggal di rumah bibinya. Ibunya lama merantau ke Surabaya.
"Mas Nurlasiadi ini tinggal di rumah saudaranya. Ayahnya meninggal sejak (Nurlasiadi) kecil, ibunya kalau tidak salah kerja jadi pembantu di Surabaya," kata Budi.
Budi melanjutkan, Nurlasiadi dikenal sebagai sosok yang baik. Dia tidak pernah aneh-aneh di lingkungan tempat tinggalnya. Sebelum sakit, Nurlasiadi juga dikenal pekerja keras.
"Gak pernah bikin cacat di sini. Kaget juga makanya. Kebanyakan kalau di daerah sini masih percaya ilmu santet itu ada," ungkap Budi.
Nurlasiadi saat ini sedang dalam proses pemulihan setelah tim dokter RSD Balung berhasil mengeluarkan gelas di dalam tubuhnya, Minggu lalu (3/4/2022). Gelas tersebut berada di rektum atau dekat usus besar.
Sekarang, pria berusia 35 tahun itu sedikit merasa bebas dari rasa sakit perut yang tak tertahankan selama 3 bulan terakhir. "Sangat tersiksa waktu gelas itu masih ada di dalam (perut)," ungkap Nurlasiadi ketika ditemui di rumahnya, Kamis (7/4/2022).
Dia mengisahkan rasa sakit yang dirasakannya. Mulai hanya bisa berbaring di tempat tidur, kesakitan saat buang air besar (BAB), hingga tidak bisa bekerja lagi.
"Kalau tidur cuma bisa miring kanan. Sakit sekali (saat BAB), kayak sulit mau keluar," katanya.
Kejadian yang menimpa Nurlasiadi memang membuat banyak orang heboh. Di dalam tubuhnya terdapat gelas kaca. Menurut dokter yang menangani operasi, secara logika kedokteran, gelas tersebut dimasukkan lewat anus.
"Logikanya begitu, tapi tidak ada pengakuan dari pasien," jelas Kepala Humas RSD Balung Jember dr Doddy Radi Sakti.
(hil/dte)