Menteri PUPR Basuki Hadimuljono sempat menyampaikan kalimat yang menggelitik saat meresmikan rumah susun (rusun) Pondok Pesantren Bhakti Bapak Emak di Jombang. Menurutnya, bekerja di Kementerian PUPR dekat dengan surga, tapi tidak jauh dari neraka.
Kelakar tersebut disampaikan Basuki saat memberi sambutan di Ponpes Bhakti Bapak Emak, Dusun Banjarsari, Desa/Kecamatan Bareng, Jombang sore tadi. Yaitu sebelum ia meresmikan rusun untuk asrama para santri pesantren tersebut.
Di awal sambutannya, Basuki menyampaikan terima kasih kepada Yayasan Bhakti Bapak Emak karena memberikan kesempatan Kementerian PUPR berkontribusi dalam pengembangan pesantren baru tersebut. Yakni berupa gedung rusun untuk asrama santri yang akan ia resmikan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami berharap ikut kebagian amal jariyah dari pondok pesantren ini bagi seluruh Kementerian PUPR. Karena saya selalu menyampaikan kepada teman-teman saya, kerja di PU itu dekat dengan surga, tapi tidak jauh dari neraka," kata Basuki yang spontan disambut tawa para undangan yang hadir di lokasi, Jumat (8/4/2022).
Basuki pun melanjutkan kalimatnya. Kali ini, ia berharap Kementerian PUPR dekat dengan surga. Karena berkontribusi dalam pengembangan lembaga pendidikan agama, yakni Ponpes Bhakti Bapak Emak.
"Mudah-mudahan sore ini kami dekat dengan surga. Semua pasti tergantung pada niatnya," ujar Basuki yang diamini para tamu.
Pembangunan Rusun Yayasan Bhakti Bapak Emak berlangsung sejak April sampai Desember 2021. Gedung 3 lantai seluas 803 meter persegi ini menelan anggaran Rp 6,8 miliar. Fasilitas di dalamnya meliputi 64 lemari, 64 tempat tidur susun, serta tempat wudu dan kamar mandi.
Basuki meresmikan rusun tersebut dengan menandatangani prasasti dan memotong pita. Didampingi Anggota Komisi V DPR RI, Sadarestuwati, Menteri PUPR ini mengecek langsung bangunan dan fasilitas di dalam rusun tersebut.
Pengurus Yayasan Bhakti Bapak Emak, Sumrambah menjelaskan, Ponpes Bhakti Bapak Emak akan menampung anak-anak dari keluarga tidak mampu, yatim dan piatu. Tidak hanya ilmu agama, para santri akan digembleng ilmu pertanian, peternakan, perikanan maupun perkebunan.
Pria yang juga menjawab Wabup Jombang ini menjelaskan model pendidikan di Ponpes Bhakti Bapak Emak juga menunaikan pesan mendiang KH Maimun Zubair atau Mbah Moen, Pengasuh Ponpes Al Anwar, Sarang, Rembang. Yaitu Bangsa Indonesia akan kembali berjaya dengan mengembangkan pertanian.
"Maka kami ingin mencetak anak-anak menjadi generasi petani. Memang sangat sulit, tidak banyak orang tua yang sepakat ketika anaknya ingin jadi petani. Kami mulai dari sini," jelasnya.
Anggota Komisi V DPR RI, Sadarestuwati menambahkan, Yayasan Bhakti Bapak Emak kini mempunyai lahan sekitar 3 hektare wakaf dari keluarganya. Tidak hanya itu, seorang donatur juga mewakafkan tanah 3 hektare di Wonosalam, Jombang untuk pengembangan pesantren tersebut.
"Kami ingin pondok pesantren ini terus memberi manfaat kepada masyarakat sampai anak cucu kita nanti," tandasnya.
(iwd/iwd)