Menteri PUPR Basuki Hadimuljono meresmikan Jembatan Ploso Jombang. Jembatan baru sepanjang 1.271 meter ini digadang-gadang mampu mengurai kemacetan selama arus mudik lebaran nanti.
Peresmian Jembatan Ploso dilakukan Basuki bersama Anggota Komisi V DPR RI, Sadarestuwati dan Bupati Jombang, Mundjidah Wahab. Pengoperasian jembatan baru ini ditandai dengan pemencetan tombol sirine dan penandatanganan prasasti di tengah Jembatan Ploso yang membentang di atas Sungai Brantas.
"Kita sekarang di Jembatan Ploso baru, ini untuk menggantikan Jembatan Ploso lama yang ada di utara itu yang kondisinya kadang bergetar, apalagi kalau macet," kata Basuki kepada wartawan di lokasi, Jumat (8/4/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jembatan Ploso baru membentang di atas Sungai Brantas. Panjangnya mencapai 1.271 meter dari sisi selatan di Desa Bedahlawak, Kecamatan Tembelang menuju ke Desa Rejoagung, Kecamatan Ploso. Panjang fly over-nya saja mencapai 907 meter.
Jalur di jembatan ini dibuat selebar 7 meter dengan trotoar di sisi kanan dan kirinya yang masing-masing selebar 0,8 meter. Pembangunan Jembatan Ploso baru dilaksanakan PT Waskita Karya dengan anggaran Rp 119,4 miliar. Yaitu sejak September 2020 sampai Desember 2021.
Basuki menjelaskan Jembatan Ploso didesain mampu bertahan selama 50 tahun. Pengoperasian jembatan ini untuk mengurai kemacetan yang selalu terjadi selama mudik lebaran. Karena Jembatan Ploso lama yang sempit dan mulai rusak, tidak mampu menampung volume kendaraan dari arah Nganjuk, Lamongan, Mojokerto dan Jombang sendiri.
"Biasanya kami desain (daya tahan jembatan) sampai 50 tahun. Ini kami desain selesainya untuk mudik. Insyaallah bisa mengurai kemacetan di sini," terangnya.
Di lain sisi, pembangunan Jembatan Ploso mengakibatkan efek samping kerusakan 3 jalan Kabupaten Jombang. Yaitu jalan Kabuh-Tapen, Ploso-Pasar Ploso dan Ploso-Bawangan. Menjawab persoalan ini, Basuki berjanji akan melakukan perbaikan tiga jalan kabupaten tersebut pasca Hari Raya Idul Fitri.
"Pasti akan kami perbaiki, itu tanggung bupati dan saya, ya nanti paling habis lebaran," cetusnya.
Bupati Jombang, Mundjidah Wahab menuturkan, Jembatan Ploso yang lama menjadi biang kerok kemacetan. Karena jembatan di atas Sungai Brantas itu sudah tidak layak. Selain itu, jembatan tersebut juga menjadi pertemuan arus lalu lintas dari arah Jombang, Mojokerto, Lamongan dan Nganjuk.
Pihaknya mengusulkan pembangunan Jembatan Ploso baru sejak 2011. Anggaran baru tersedia tahun 2018. Namun, saat itu pembebasan lahan belum rampung. Sehingga pembangunan jembatan baru berjalan September 2020.
"Harapan kami Jembatan Ploso yang baru ini mengurai kemacetan, tidak hanya saat mudik lebaran, tapi seterusnya," tandasnya.
(iwd/iwd)