Ratusan Mahasiswa Islam Indonesia (HMI) Cabang Pamekasan demo di depan gedung DPRD setempat. Mereka menyuarakan penolakan wacana jabatan presiden tiga periode Jokowi dan kenaikan BBM.
Pantauan detikJatim, demo diawali dari Monumen Arek Lancor, ratusan mahasiswa itu kemudian bergerak ke gedung DPRD dengan berjalan kaki pada sore hari.
Setiba di gedung DPRD, para mahasiswa itu kemudian menggelar orasi bergantian. Mereka juga membentangkan sejumlah poster sindiran dan kritikan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"DPRD menjadi harapan masyarakat,jangan hanya menjadi stempel pemerintah,jangan diam saat rakyat menjerit," teriak Saiful salah satu orator, Jumat (8/4/2022).
Massa mahasiswa kemudian ditemui oleh anggota Komisi 1, Ali Maskur. Namun ia sempat ditolak mahasiswa. Sebab mereka menuntut ditemui seluruh anggota dewan yang berjumlah 45 orang.
Atas tuntutan itu Ali kemudian meminta maaf kepada para mahasiswa. Sebab menurutnya, sebagian anggota sudah pulang. Ia juga menyebut demo yang dilakukan di luar jam kerja.
Meski demikian, Maskur siap menampung aspirasi para mahasiswa. Ia kemudian meminta koordinator aksi untuk menyampaikan aspirasi kepadanya yang nantinya akan disampaikan ke ketua dewan.
"Ayo, silakan sampaikan aspirasinya, mohon maaf ketua dewan gak bisa hadir," kata Maskur.
Hingga pukul 16:55 demo yang dilakukan massa HMI ini masih berlangsung. Demo yang digelar juga tampak mendapat pengawalan ketat dari kepolisian.
(abq/iwd)