Ratusan mahasiswa di Pamekasan menggeruduk kantor Bea Cukai di Jalan Panglima Sudirman. Massa yang tergabung dalam Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) itu menilai Bea Cukai tak serius memberantas peredaran rokok ilegal.
Dalam aksinya, selain membentangkan spanduk, mahasiswa juga menggelar orasi secara bergantian. Mereka mengecam Bea Cukai yang dianggap tak profesional dalam penanganan peredaran rokok ilegal. Akibatnya negara harus menanggung kerugian.
"Padahal Bea Cukai sudah membentuk tim,tapi kenapa rokok ilegal masih marak," kata koordinator aksi, M Lutfi selaku korlap aksi dalam orasinya, Kamis (3/2/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Luthfi kemudian menyindir predikat Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM) yang diraih Bea Cukai Pamekasan. Menurutnya predikat itu tak sesuai dengan kenyataan yang ada.
"lihat di depan kantor ada tulisan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani,tapi kenapa dari ribuan rokok ilegal yang dimusnahkan,tidak pernah ada pelaku yang terjerat hukum," tegas Luthfi.
Aksi para mahasiswa itu tak sia-sia, meski sempat diguyur hujan akhirnya ditemui oleh Kepala Bea Cukai Pamekasan Yanuar. Dalam sikapnya, Yanuar berjanji akan menindak tegas para pelaku. Ia juga mempersilahkan masyarakat untuk melapor jika ada temuan rokok ilegal.
"Silahkan laporkan ke kami jika ada rokok ilegal. Kami akan tindak tegas," kata Yanuar.
(abq/iwd)