Sejumlah titik di wilayah Kota Malang menjadi langganan banjir saat hujan deras. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang mencatat ada 18 titik banjir.
"Catatan kami, ada 18 titik banjir. Diantaranya Suhat (Soekarno-Hatta), Kedawung, Letjen Sutoyo, Sawojajar, dan hampir merata di 5 kecamatan yang ada," kata Kepala BPBD Kota Malang, Alie Mulyanto kepada detikJatim saat dikonfirmasi, Kamis (7/4/2022).
Alie menuturkan, bahwa curah hujan yang tinggi bukanlah penyebab terjadinya banjir. Melainkan pemicu meningkatnya debit air yang kemudian mengakibatkan genangan di beberapa tempat itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hujan bukan penyebab, tetapi adalah pemicu terjadi genangan air di 18 tempat tersebut," tutur Alie.
Menurut Alie, ada empat hal yang menjadi penyebab utama terjadinya banjir di Kota Malang. Pertama tata guna lahan, sistem drainase, fungsi sungai, dan perilaku masyarakat dalam membuang sampah sembarangan.
"Kedepan Pak Wali sudah merencanakan membuat sudetan langsung ke aliran Sungai Brantas. Sehingga akan dapat memperlancar aliran air dari drainase langsung ke sungai Brantas," ungkapnya.
Di sisi lain, BPBD bersama Dinas PU, Dinas Lingkungan Hidup dan Satpol PP terus berjibaku menjalankan gerakan angkat sampah dan sendimen. Meski hasilnya kurang signifikan, lanjut Alie, gerakan itu sedikitnya dapat mengurangi penyebab terjadinya banjir di Kota Malang.
"Yang kita lakukan sekarang adalah gerakan angkat sampah dan sendimen bersama PU, DLH, dan Satpol PP. Meski dinilai kurang dampaknya, tapi rutin kita lakukan," pungkasnya.
Seperti diketahui, saat hujan deras turun, sejumlah titik di Kota Malang menjadi langganan banjir. Seperti di Jalan Soekarno-Hatta, Kedawung, Jalan Letjen Sutoyo, Jalan Danau Toba, Sawojajar, dan Jalan Ahmad Yani.
(fat/fat)