Pabriknya di Surabaya Didemo Lagi Karyawan Kena PHK, Ini Kata PT Unilever

Pabriknya di Surabaya Didemo Lagi Karyawan Kena PHK, Ini Kata PT Unilever

Praditya Fauzi Rahman - detikJatim
Senin, 04 Apr 2022 20:05 WIB
buruh unilever demo
Buruh PT Unilever aksi damai di depan pabriknya di SIER (Foto: Praditya Fauzi Rahman)
surabaya -

PT Unilever Indonesia kembali angkat bicara terkait prahara PHK 161 karyawannya. Pagi tadi ratusan karyawan tersebut kembali ngeluruk pabrik Unilever di SIER Rungkut.

Kepala Pabrik Rungkut PT Unilever Indonesia Tbk Endri Suprianto mengklaim pihaknya telah membuka komunikasi kepada semua karyawan dan telah dilakukan sebelumnya melalui Townhall yang sudah digelar awal pekan lalu. Kemudian, disambung dengan komunikasi personal atau 1 on 1 dengan seluruh karyawan terdampak yang dilaksanakan pada pertengahan pekan lalu.

"Untuk karyawan terdampak yang masih berhalangan hadir, perusahaan kembali memberikan kesempatan tambahan yang telah dilaksanakan di hari Sabtu (2/4) dan komunikasi secara tertulis," kata Endri dalam keterangan resminya, Senin (4/4/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Endri mengatakan ketiga pertemuan dengan karyawan yang terdampak tersebut membawa perkembangan, di antaranya sebagian karyawan menerima kesepakatan PHK secara tertulis. Menurut Endri, komunikasi dengan serikat pekerja juga telah dilakukan melalui rapat birpartit yang berlangsung hingga 2 kali.

"Selain paket pesangon yang jauh melebihi standar kewajiban yang ditetapkan UU, kami juga berkomitmen memberikan berbagai dukungan lain di antaranya insentif, pelatihan, dan serangkaian paket manfaat yang akan mendukung kesiapan karyawan terdampak agar dapat tetap produktif pasca menyelesaikan masa kerja perusahaan," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Endri menjelaskan pihaknya sudah berupaya mengevaluasi berbagai alternatif lain, termasuk redeployment ke perusahaan-perusahaan afiliasi dan mitra sebelum memutuskan penyesuaian yang berdampak kepada aspek sumber daya manusia. Ia mengakui, bagaimanapun sulitnya tantangan dan kondisi bisnis yang dihadapi pihaknya, dampak dalam hal sumber daya manusia selalu menjadi pilihan terakhir bagi perusahaannya.

"Menimbang situasi yang dihadapi, Perusahaan memberikan waktu sepenuhnya bagi karyawan terdampak untuk berpikir, dan memberi izin untuk istirahat dan tidak beraktivitas di area fasilitas produksi selama masa tunggu dengan tetap menghormati proses ketenagakerjaan yang sedang berjalan," tuturnya.

Ihwal sejumlah karyawan terdampak yang tetap ingin beraktivitas di area produksi hingga mengakibatkan kerumunan, Endri menegaskan sudah menyampaikan melalui pendekatan persuasif. Bahkan, ia menyatakan bila para karyawan terdampak diberikan masa tunggu untuk dapat fokus memproses informasi yang telah disampaikan dan tidak beraktivitas di area produksi.

"Kami memastikan bahwa selama masa tunggu ini, seluruh kewajiban perusahaan terkait kompensasi dan manfaat perlindungan tetap berjalan normal dan dipenuhi seluruhnya oleh perusahaan. Selama proses berjalan, perusahaan juga tetap dalam komitmennya untuk membuka semua jalur komunikasi dengan karyawan dan Pimpinan Unit Kerja (PUK). Perusahaan menghargai berbagai pandangan atas rencana ini dan kami berharap seluruh karyawan baik yang terdampak maupun yang tidak terdampak, tetap menggunakan wadah komunikasi yang telah tersedia secara maksimal demi menghindari terjadinya misinformasi yang kontra produktif," tutupnya.




(iwd/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads