Bupati Sugiri Sancoko mengakui ada peningkatan angka kemiskinan di Bumi Reog 0,31 persen. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan angka kemiskinan di Ponorogo pada 2020 sebesar 9,95 persen. Pada 2021 angka itu menjadi 10,26 persen.
"Meski kemiskinan naik 0,31 persen tapi pertumbuhan ekonomi kita naik 3,19 persen. Artinya masih batas baik," kata Sugiri kepada wartawan, Senin (4/4/2022).
Menurutnya, dengan menyerap data by name by address bisa meningkatkan penyerapan dana Rp 10 juta per RT per tahun untuk mendeteksi kemiskinan tingkat RT agar bisa terkonsolidasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami tahu data update tiap hari. Untuk Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) bisa berbasis musyawarah," kata Sugiri.
Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy saat berkunjung ke Desa Krebet, Kecamatan Jambon mengatakan bahwa Ponorogo tidak termasuk daerah miskin ekstrem.
"Kalau tingkat miskin se-Indonesia 9 persen lebih. Yang miskin ekstrem 4 persen. Ponorogo bagus (tidak termasuk miskin ekstrem) hanya angka stunting tinggi sekitar 20 persen. Sehingga harus ada kerja keras di Ponorogo ini agar 2024 minimum turun ke 14 persen," kata Muhadjir.
Miskin, lanjut Muhadjir, ada yang terkategori miskin ekstrem artinya pengeluaran rendah tidak ada penghasilan tetap. Pun juga kondisi rumah belum layak huni ditambah di rumah ada keluarga lansia atau difabel.
"Di tempat ini, dulu banyak yang disabilitas akibat perkawinan inses," kata Muhadjir. Dia menambahkan, sekarang sudah mulai muncul kesadaran warga agar mencari jodoh dari luar desa. Bahkan ada juga yang dapat jodoh di Surabaya.
"Itu salah satu jalan keluar atau solusi agar tidak ada kawin antar keluarga yang terlalu dekat. Untuk menghindari terjadinya keturunan gen yang negatif," tandas Muhadjir.
Namun keturunan itu, kata Muhadjir, harus ada perhatian serius dari Pemkab Ponorogo. Sebab dari Kecamatan Badegan dan Balon difabel ada 790 orang kini harus bisa diatasi.
"Dulu konsen difabel 800-an harus kita atasi. Kalau bisa Ponorogo nanti nol difabel. Sudah tidak ada yang lahir pendek," kata Muhadjir.
Muhadjir pun bakal mengambil langkah serius dalam menangani masalah ini. Seperti rumah yang harus diperbaiki, sanitasi harus bersih. Air juga harus ditangani dengan baik.
"Disini kan airnya memiliki kandungan kapur tinggi, kita harus tangani air juga dengan baik," kata Muhadjir.
(dpe/fat)