Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi meminta polisi untuk mengusut dan menginvestigasi kendaraan yang disinyalir jadi sebab amblesnya jembatan Balun di Jalan Poros Nasional, Lamongan.
"Yang saya dengar tadi, dari Satlantas dan Kapolres Lamongan, saat jembatan ambles ada dua kendaraan yang melewati, yakni truk gandeng dan mobil pikap. Kalau bisa dilakukan investigasi terhadap kendaraan tersebut, nomor polisinya berapa dan sebagainya. Saya juga ingin tahu muatannya apa," kata Budi kepada wartawan, Sabtu (2/3/2022).
Budi juga menyampaikan karena potensi banyaknya pergerakan pemudik yang akan melewati jalur Lamongan. Maka, untuk sementara waktu Polres Lamongan akan menerapkan rekayasa one way (satu arah) dan kanalisasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Robohnya Jembatan ini dimungkinkan karena banyaknya angkutan yang melebihi tonase, rencananya akan diaktifkan kembali jembatan timbang guna mengetahui muatan kendaraan sehingga bisa mengurangi kerusakan jembatan maupun jalan nasional Jembatan yang akan selesai dikerjakan pada H-10 Lebaran," ungkapnya.
Dalam kunjungannya ke Lamongan, rombongan Ditjen Perhubungan Darat Kemhub juga disambut oleh Wadir Lantas Polda Jatim dan Kapolres Lamongan. Selain itu, Kasat Lantas Lamongan, Kasat Lantas Polres Gresik, Polres Mojokerto Kabupaten dan Polres Mojokerto Kota juga turut hadir dalam kunjungan tersebut.
"Kami dengan Polantas Polri, Kemen PUPR dan Dishub sudah berkomitmen untuk meningkatkan pengawasan kepada ODOL. Kita harapkan para pelaku industri kendaraan mobil barang logistik dan pemilik logistik semakin faham dan tahu bahwa dampak akumulasi ODOL bisa merusak jembatan dan bisa membahayakan para pengendara lain," imbuhnya.
Amblesnya Jembatan Balun di jalan nasional di sisi Barat dari Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan, Selasa (29/3) lalu, tidak hanya membuat pengguna kendaraan berputar-putar mencari jalan alternatif. Tetapi juga memaksa jajaran Satlantas Polres Lamongan bekerja keras untuk melancarkan arus lalu lintas.
(iwd/iwd)