Jelang bulan suci Ramadan, komplek pemakam Ngagel Rejo di Jalan Bung Tomo Surabaya dipadati peziarah. Omzet penjual bunga tabur di sana juga meningkat tahun ini.
Dari pantauan detikJatim Minggu (2/4/2022) pukul 16.00 WIB, para peziarah masih memadati komplek pemakaman itu. Terlihat juga deretan penjual bunga di depan pemakaman tersebut.
Rupanya, omzet mereka meningkat dari tahun sebelumnya. Peningkatan omzet ini diperkirakan karena kondisi pandemi COVID-19 di Surabaya yang telah melandai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sehari itu bisa sampai Rp 1 juta, itu penghasilan kotor. Keuntungannya separuh. Kalau tahun lalu hanya Rp 500 ribu," ungkap salah satu penjual bunga, Lilin kepada detikJatim.
Lilin meneruskan usaha ibunya, Muana (80) yang menjual bunga di area makam Ngagel Rejo sejak tahun 1960. Dia menjual bunga tabur Rp 5 ribu per bungkus.
"Saya sudah jualan sejak H-7 Ramadan," lanjut Lilin.
Hal yang sama diungkapkan oleh Wiwik. Dia mengakui, omzet penjualan tahun ini memang meningkat.
"Lumayan tahun ini, dibanding jelang puasa sebelumnya, kalau dulu cuma Rp 500 sampai Rp 600 ribu, itu sama modalnya. Sekarang lumayan, perhari sudah sampai Rp 1 juta," pungkas Wiwik.
Sementara itu, ada juga juru bersih makam dadakan yang memperoleh rejeki. Salah satunya Ilham (45) yang bisa mendapatkan uang Rp 10 ribu hingga Rp 20 ribu dari satu peziarah. Total dalam sehari, dirinya bisa mendapatkan Rp 150 ribu.
"Kalau sebelum pandemi itu bisa sampai Rp 300 ribu, tapi sekarang enggak sampai. Karena banyak yang datang dari luar (orang lain) ikut bersih-bersih makam dadakan," ungkap Ilham.
(hse/iwd)