Pimpinan Wilayah Lembaga Falakiyah Nahdlatul Ulama (PW LFNU) Jatim telah menyelesaikan proses pemantauan hilal, Jumat (1/4/2022) petang. Hasilnya, hilal tidak terlihat dari 29 titik pengamatan.
"Hilal tidak berhasil dirukyat. Dengan demikian, bulan Sya'ban digenapkan menjadi 30 hari," jelas Ketua PW LFNU Jatim KH Shofiullah melalui keterangan resmi yang diterima detikJatim.
Setelah ini, PWNU Jatim akan melaporkan hasil pantauan hilal kepada Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Nantinya, PBNU akan memberikan rekomendasi kepada Kementerian Agama pada sidang isbat yang akan berlangsung Jumat malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Hilal Tak Terlihat di Tanjung Kodok Lamongan |
Sementara itu, Wakil Ketua PW LFNU Jatim Syamsul Maarif menjelaskan, seluruh tim yang disebar di 29 lokasi telah memberikan laporannya. Dia mengimbau kepada masyarakat agar tetap menunggu hasil sidang isbat.
"PWNU sudah melaporkan ke PBNU bahwa 1 Ramadan akan jatuh pada minggu. Namun, tentunya kita akan menunggu pemerintah, karena kami juga belum tahu hasil pantauan hilal di beberapa lokasi yang ada di Indonesia," kata Syamsul.
(iwd/iwd)