.webp)
Video puluhan warga di Jombang memikul orang sakit berjalan kaki sekitar 8 Km ke Puskesmas viral di medsos. Mirisnya, jalan yang mereka lalui adalah jalan berlumpur di perkebunan, juga jalan setapak di hutan.
Video berdurasi 30 detik ini diunggah dalam bentuk video reels oleh akun Instagram @info_jombang hari ini. Sampai malam ini, video itu sudah disukai 4.005 kali dan menuai 228 komentar.
Tampak sejumlah warga menandu orang sakit menggunakan sarung di video itu, dipikul dengan sebatang kayu panjang. Mereka melalui jalan tanah berlumpur yang naik-turun. Jalan selebar sekitar 2-3 meter itu kanan kirinya adalah perkebunan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Warga Dusun Rapahombo, Desa Klitih, Kecamatan Plandaan, Kabupaten Jombang ditandu menuju layanan medis terdekat. Ditandu menggunakan sarung. Warga berjalan kaki hampir 8 Km dengan medan berlumpur, naik turun serta hutan jati," tulis akun @info_jombang dikutip detikJatim, Rabu (30/3/2022).
Sedangkan video lainnya memperlihatkan warga juga harus berjalan kaki melalui jalan setapak di tengah hutan sembari menggotong pasien. Sesekali mereka istirahat sambil minum air yang mereka bawa dari rumah.
Video yang diunggah akun @info_jombang itu mengundang keprihatinan warganet. Mereka menyayangkan Pemkab Jombang yang tak kunjung membangun jalan untuk masyarakat di wilayah pinggiran.
 Viral video warga Jombang tandu orang sakit menempu 8 kilometer jalan kaki ke puskesmas. (Foto: tangkapan layar/detikJatim) |
"Sebagai cah Plandaan aku mek iso mbatin, Bupatine lapo ae seh?," akun @aw.
"Selalu sedih melihat berita seperti ini. Harusnya pembangunan dimulai dari pinggir dulu bu," ujar akun @wsk sambil menyolek akun Instagram Bupati Jombang, @mundjidah_wahab.
"Ya Alloh. Sedih. Di kotaku ternyata ada yang seperti ini, ya. Kukira hanya terjadi di luar Jawa," cetus akun @dj.
Pasien yang ditandu beramai-ramai oleh para pria itu adalah Sigun (62), warga Dusun Rapahombo, Desa Klitih, Plandaan, Jombang. Menantu Sigun, Mustakim mengatakan bahwa bapak mertuanya ditandu karena sakit perut.
"Sakit perut, keras perutnya. Tadi jalan kaki dua jam," katanya.
Sigun ditandu dari rumahnya di Dusun Rapahombo ke kampung terdekat di Dusun Sendang Gogor, Desa Ngepung, Lengkong, Nganjuk pagi tadi sekitar pukul 05.30 WIB. Selanjutnya, Sigun dibawa ke puskesmas terdekat untuk menjalani perawatan.
"Karena mobil tidak bisa jalan karena kondisi jalannya seperti itu. Mau naik sepeda motor tidak bisa juga," katanya.
(dpe/iwd)
