Resmikan Masjid di Tulungagung, JK Berpesan tentang Kerukunan

Resmikan Masjid di Tulungagung, JK Berpesan tentang Kerukunan

Adhar Muttaqin - detikJatim
Selasa, 29 Mar 2022 20:59 WIB
Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia Jusuf Kalla saat meresmikan masjid di Tulungagung.
Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia Jusuf Kalla saat meresmikan masjid di Tulungagung. (Foto: Adhar Muttaqin/detikJatim)
Tulungagung -

Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla (JK) meresmikan masjid Al-Fattah berarsitektur modern di Tulungagung. JK berpesan umat Islam memakmurkan masjid dan menjaga kerukunan.

"Saya ucapkan selamat, ini merupakan masjid yang sangat indah. Salah satu yang paling indah di Indonesia," kata Jusuf Kalla, Selasa (29/3/2022).

Dalam sambutannya mantan Wakil Presiden Indonesia ini mengingatkan agar umat Islam untuk senantiasa menjaga kerukunan, salah satunya melalui masjid.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia berharap tempat ibadah menjadi pemersatu umat. Dia contohkan meskipun masjid dibangun organisasi Islam tertentu, seluruh umat Islam bisa memanfaatkannya untuk beribadah.

"Satu hal yang sangat kita hargai dan syukuri, walaupun masjid dibangun keluarga Muhamadiyah atau dibangun keluarga NU, tidak masalah, orang NU salat di masjid Muhammadiyah atau orang Muhammadiyah salat di masjid NU," katanya.

ADVERTISEMENT

Dalam peresmian ini, JK didampingi Ketua PP Muhammadiyah Haedar Nashir dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

Saat berkeliling, pihak takmir menjelaskan bahwa arsitektur masjid mengambil kata dari Tulungagung, yakni memohon pertolongan kepada Allah SWT dan berbentuk menyerupai orang bersujud.

"Di imaman kami pasang Kiswah Ka'bah yang kami datangkan langsung dari Makkah Al Mukaromah. Kemudian karpet didatangkan langsung dari turki dan marmernya dari Italia dan India," ujar salah satu takmir kepada Jusuf Kalla.

Sementara itu Ketua PW Muhammadiyah Jatim Saad Ibrahim mengatakan masjid berkonsep modern itu dibangun atas dasar keinginan yang kuat oleh pengurus Muhammadiyah, takmir, dan masyarakat.

Diceritakan pada 2018 lalu saat mengisi pengajian pengurus Muhammadiyah setempat, dia menyampaikan keinginan untuk membangun masjid yang lama menjadi baru.

"Saat itu saya tanya berapa biayanya? Dijawab Rp 6 miliar. Kemudian sekarang punya uang berapa dan dijawab Rp 19 juta. Begitu turun dari mimbar sekitar 1,5 jam-an, ada salah seorang yang hadir menjabat tangan kami dan mengaku siap membantu Rp 10 miliar," ujarnya.




(dpe/iwd)


Hide Ads