Sahabat Ungkap Kehati-hatian Pak Ribut Saat Bikin Konten hingga Viral

Sahabat Ungkap Kehati-hatian Pak Ribut Saat Bikin Konten hingga Viral

Tim detikJatim - detikJatim
Sabtu, 26 Mar 2022 19:19 WIB
SD Pagowan 01 tempat Pak Ribut bekerja dan kepala sekolahnya.
SDN Pagowan 01, Pasrujambe, Lumajang tempat Pak Ribut mengajar dan bikin konten TikTok. (Foto: Istimewa)
Lumajang -

Guru SD di Lumajang Ribut Santoso viral di media sosial. Dalam video itu Pak Ribut, sapaan akrabnya, berinteraksi dengan muridnya menjelaskan tentang Kaum Sodom-Lesbian di era Nabi Luth. Guru sahabat Pak Ribut memastikan, pria itu selalu berhati-hati saat membuat konten.

"Sering curhatnya, kan, sama saya. Awal dia main TikTok sama YouTube itu tanya saya. 'Apa tidak apa-apa?' Saya jawab tidak apa-apa, asalkan enggak mengganggu jam pelajaran. Jadi dia kalau bikin konten selalu setelah pulang sekolah," kata Maharani Putri Adi Kurnia Guru Kelas 6 di SDN Pagowan 01, Pasrujambe, Lumajang saat dikonfirmasi detikJatim, Sabtu (26/3/2022).

Perempuan yang akrab disapa Rani itu mengaku mengenal Ribut Santoso alias Pak Ribut itu sudah cukup lama meski dia baru saja masuk SDN Pagowan 01 Pasrujambe itu pada 2019 lalu. Ketika Rani masih mengajar di SDN Sentul 01, Sumbersuko, Lumajang dia sudah mengenal Pak Ribut dan sering meminta bantuan Pak Ribut sebagai pelatih tari atau saat butuh menyewa baju tari.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Iya, sudah lama berteman sama Pak Ribut. Nah saat dia bikin TikTok itu, dia juga sering tanya video ini pantas enggak ya kalau diunggah? Nah, kebetulan hari Senin kemarin pas ujian PTS menggantikan guru agama yang cuti melahirkan dia tanya dulu ke saya sebelum bikin video. Saya yang mencarikan buku Agama kelas II. Saya bilang enggak apa-apa, karena memang ada di buku," ujarnya.

Rani sendiri mengaku tidak menyangka video itu viral, dilihat hingga jutaan akun di TikTok dan diperbincangkan jutaan orang di Twitter. Namun, netizen terbelah menjadi dua pihak. Yang kontra dan menganggap konten Pak Ribut tidak pantas karena mengenalkan seksualitas serta yang menyatakan konten Pak Ribut justru lucu dan menghibur.

ADVERTISEMENT

"Setelah viral itu tanya lagi ke saya. Terus dia harus bagaimana? Ya, saya bilang ke dia, 'sampeyan kan, enggak salah'. Kalau ada yang mempermasalahkan bisa tunjukkan buku itu. Karena semua sudah ada di buku itu," ujarnya.

Tidak hanya selalu hati-hati dan mencari pertimbangan dari sahabatnya itu, Rani melihat bahwa Pak Ribut sebisa mungkin selalu izin kepada orang tua wali siswa bila hendak melibatkan putra maupun putrinya dalam konten yang hendak dia unggah.

"Pak Ribut selalu izin kepada orang tua. Kadang sampai minta izin agar orang tua tidak menjemput dulu anaknya di sekolah, karena sedang bikin konten. Karena itu sebagian orang tua siswa mendukung. Maksudnya, mereka mendukung dengan mengizinkan Pak Ribut mengajak siswanya bikin konten," kata Rani.

Setelah video TikTok Pak Ribut viral, Rani sendiri mengaku sempat ditanya oleh para wali murid yang memang aktif di media sosial atau aktif membaca berita. Salah satu komentar yang sempat muncul adalah nada senang bahwa sekolah anaknya jadi terkenal gara-gara Pak Ribut.

"Iya, wali murid itu ada yang bilang, 'Duh SD-ne maleh terkenal wis gara-gara pak ribut' (Duh, SD-nya jadi terkenal sudah, gara-gara Pak Ribut). Komentarnya begitu. Itu saya dibilang begitu ketika ketemu wali murid saat sedang menjemput anaknya. Jadi malah kayak seneng begitu. 'Woh April maringene masuk TV' (Wah April maringene masuk TV), kayak gitu-gitu," ujar Rani.




(dpe/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads