Dispendik Lumajang menerima pengaduan masyarakat tentang video Pak Ribut. Warga itu mempertanyakan apakah pendidikan seksual kepada anak-anak usia SD di video Ribut itu sudah benar.
Kadispendik Lumajang Agus Salim pun mengklarifikasi soal video tersebut. Dia memanggil Ribut Santoso ke kantornya. Tapi dia tidak memberikan sanksi apa pun. Dia hanya mengklarifikasi video yang viral itu.
"Apa yang disampaikan Pak Ribut bukanlah pendidikan seksual melainkan bagian dari materi Pendidikan Agama Islam," ujar Agus saat dikonfirmasi, Sabtu (26/3/2022).
Agus mengaku sudah melihat utuh video TikTok asli yang diunggah oleh Pak Ribut. Menurutnya dalam hal metode pengajaran di video itu, apa yang disampaikan Ribut sudah benar. Pembahasan tentang Kaum Sodom Nabi Luth itu adalah bagian dari materi mata pelajaran Agama Islam.
"Saya sudah melihat utuh yang TikTok itu. Jadi Pak Ribut itu mengajarnya sudah benar, membahas materi yang diujikan tentang Agama Islam. Nabi Luth memang punya kaum yang namanya Kaum Sodom. Ya, benar. Dia (Ribut) tanya apa kaum sodom itu? Lalu dijawab anak-anak. Ketika (video itu) dipotong-potong, itu yang akhirnya jadi masalah," ujar Agus.
Menurutnya, materi tentang Kaum Sodom itu adalah bagian dari mata pelajaran Agama Islam yang diujikan dalam ujian atau Penilaian Tengah Semester (PTS). Pelajaran Agama Islam yang berkaitan dengan sejarah itu, kata Agus, memang sudah seharusnya disampaikan apa adanya dengan bahasa yang dimengerti oleh anak-anak.
Ribut Santoso adalah seorang guru SD. Dia adalah seorang guru tidak tetap (GTT) yang ternyata sudah mengabdi selama 19 tahun. Dia mengunggah penjelasan tentang Kaum Sodom Nabi Luth.
Video penjelasan Kaum Sodom itu viral dan mengundang banyak komentar pro-kontra netizen TikTok, sejumlah video di akun pribadinya R_DancerManagement juga cukup ramai ditonton. Karena itulah dia terus membuat konten serupa. Dia memastikan, proses pengambilan video itu selalu dilakukan di luar jam pelajaran.
(fat/fat)