Dugaan Soal Penyebab Tewasnya Ibu dan Anak di Petilasan Empu Supo

Dugaan Soal Penyebab Tewasnya Ibu dan Anak di Petilasan Empu Supo

Ainur Rofiq - detikJatim
Rabu, 23 Mar 2022 21:45 WIB
Bekas ritual menyambut padi di lokasi kubangan kolam Petilasan Empu Supo Tuban yang ditemukan polisi.
Olah TKP temuan jenazah ibu dan anak di Petilasan Empu Supo. (Foto: Ainur Rofiq/detikJatim)
Tuban -

Ibu dan anak tewas di Petilasan Empu Supo di Tuban. Si ibu tewas saat menjalani ritual panen padi. Sementara si anak tewas saat menyelamatkan ibunya.

Keduanya diduga tewas karena menghirup asap belerang di lokasi Petilasan Empu Supo di Desa Dermawuharjo, Kecamatan Grabagan, Tuban.

Kepala Desa Demarwuharjo Junarso meyakini bahwa keduanya meninggal karena menghirup asap belerang yang menguat saat pagi hari.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Selama ini rata-rata pelaku ritual menjalankan ritualnya kebanyakan malam hari habis Maghrib. Apalagi malam sebelum kejadian itu hujan deras," ujarnya.

Junarso meyakini penyebab kematian ibu dan anak itu akibat belerang karena membandingkannya dengan peristiwa yang pernah dia alami di lokasi yang sama sekitar 2 atau 3 tahun lalu itu.

ADVERTISEMENT

Saat itu pukul 02.00 WIB setelah turun hujan lebat, tiba-tiba saja korek api yang dinyalakan saudaranya di lokasi petilasan itu meletus menyambar wajah dan tangan hingga saudaranya mengalami luka bakar.

"Selain itu dulu sebelum lokasi petilasan itu dipagari banyak hewan peliharaan warga yang masuk ke situ juga mati. Jadi sepertinya memang karena belerang itu," ujarnya

Jenazah Marsih (66) dan Mariyanto (45), ibu dan anak yang merupakan warga setempat ditemukan pada Selasa (22/3/2022) pagi. Setelah temuan itu Petilasan Empu Supo Tuban itu sementara ditutup.

"Kami berencana memasang papan imbauan supaya warga dan pengunjung lebih berhati-hati lagi. Setidaknya kalau mau berkunjung di sini kan ada juru kunci, kasih tahu dulu juru kuncinya," katanya.

Melalui papan imbauan itu dia akan meminta warga untuk tidak melakukan ritual di pagi hari apalagi setelah turun hujan deras. Serta setiap kunjungan apa pun harus diketahui oleh si juru kunci.

Mengenai penyebab kematian Marsih dan Mariyanto Kapolsek Grabagan Iptu Darwanto mengatakan, dugaannya tetap sama karena menghirup asap belerang. Polisi tidak bisa melakukan penyelidikan lebih jauh karena keluarga tidak berkenan jenazah kedua korban dilakukan autopsi.

"Keluarga tidak menghendaki untuk visum atau autopsi dalam, sehingga dilakukan visum luar di dekat lokasi kejadian," ujarnya ketika dikonfirmasi detikJatim Rabu (23/3/2022).

Polisi hanya memastikan, berdasarkan pemeriksaan jasad kedua jenazah tidak ditemukan adanya bekas luka benda tajam atau tumpul. Setelah keluarga menyatakan tidak berkenan autopsi kedua jenazah diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan.




(dpe/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads