Ibu-Anak Ditemukan Tewas Saat Ritual, Petilasan Empu Supo Ditutup Sementara

Ibu-Anak Ditemukan Tewas Saat Ritual, Petilasan Empu Supo Ditutup Sementara

Ainur Rofiq - detikJatim
Selasa, 22 Mar 2022 22:13 WIB
Petilasan Empu Supo Tuban yang ditutup sementara setelah temuan jenazah ibu dan anak saat ritual panen padi.
Petilasan Empu Supo Tuban yang ditutup sementara setelah temuan jenazah ibu dan anak saat ritual panen padi. (Foto: Ainur Rofiq/detikJatim)
Tuban -

Masyarakat di sekitar Petilasan Empu Supo Tuban geger karena penemuan jenazah ibu dan anak. Mereka diduga tewas menghirup asap belerang saat menjalankan ritual menyambut panen padi. Setelah peristiwa itu polisi menutup sementara Petilasan Empu Supo.

Pascatemuan jenazah ibu dan anak di lokasi Petilasan Empu Supo di Desa Dermawuharjo, Kecamatan Grabagan, Tuban, polisi memasang garis polisi di pintu masuk petilasan itu tanda bahwa untuk sementara waktu petilasan ditutup bagi siapa pun.

"Sementara masih kami tutup dengan garis polisi sambil menunggu papan imbauan dari pihak pemdes (pemerintah desa)," kata Iptu Darwanto kepada detikJatim, Selasa (22/3/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Petilasan Empu Supo yang dianggap keramat itu memang sangat sering menjadi jujugan warga desa setempat, juga warga desa lain di Tuban. Bahkan, petilasan itu juga didatangi warga luar kota untuk melakukan ritual sesuai hajat masing-masing. Iptu Darwanto mengatakan, penutupan sementara itu demi kebaikan bersama.

Kepala Desa Dermawuharjo Junarso membenarkan bahwa dalam waktu dekat ini pihaknya akan segera menyiapkan dan memasang imbauan permanen di lokasi petilasan yang ditujukan kepada warga setempat maupun pengunjung dari daerah lain.

ADVERTISEMENT

"Nanti akan segera kami pasang papan imbauan permanen agar masyarakat lebih berhati hati saat masuk petilasan. Benar, mulai hari ini memang ditutup sementara." kata Junarso kepada detikJatim.

Sebelumnya, Marsih (66) dan Mariyanto (45) ibu dan anak warga sekitar petilasan ditemukan tewas di kubangan bekas kolam air panas. Berdasarkan hasil olah TKP dan keterangan saksi yang dihimpun polisi, Mariyanto diduga turut meninggal saat hendak menolong ibunya yang melakukan ritual itu.

Secara kronologis, peristiwa itu bermula Selasa pagi sekitar pukul 05.30 WIB. Saat itu Marsih ibu Mariyanto pamit pergi ke Petilasan Empu Supo untuk melakukan ritual. Dia membawa peralatan ritual menyambut panen padi seperti kemenyan, manggar (daun) jagung, dan korek api.

Karena merasa ibunya tidak segera kembali Mariyanto segera menyusul ke petilasan itu untuk mengetahui apa yang sedang terjadi. Nahas, Mariyanto yang berupaya menolong ibunya turut tewas akibat asap belerang.




(dpe/iwd)


Hide Ads