Ibu dan anak ditemukan tewas di Petilasan Empu Supo di Tuban. Mereka diduga tewas menghirup belerang.
Diduga sang anak hendak menolong ibunya. Namun ia juga turut menjadi korban tewas karena ikut menghirup asap belerang. Itu bisa dilihat dari posisi jenazah ibu dan anak tersebut.
Marsih (66) dan Mariyanto (45) ibu dan anak yang ditemukan tewas di petilasan itu merupakan warga setempat, Desa Dermawuharjo, Kecamatan Grabagan, Tuban.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diketahui dari posisi tubuh ibu dan anak itu, bahwa kepala Marsih berada di atas tubuh Mariyanto. Terlihat Mariyanto menggandeng kedua tangan sang ibu.
"Kalau dilihat dari posisi mayat, kayaknya si anak ini sedang menolong ibunya tapi enggak kuat sehingga tertindih badan ibunya dan turut meninggal karena menghirup asap belerang," kata Kapolsek Grabagan, Tuban, AKP Darwanto kepada detikJatim.
Pantauan detikJatim, Mariyanto menggandeng tangan Marsih ibunya dalam arti mencengkeram erat ketiak ibunya seperti sedang berupaya menarik tubuh ibunya.
Dugaan itu menjadi logis bila dikorelasikan dengan keterangan keluarga jenazah. Selasa pagi pukul 05.30 WIB Marsih sengaja pergi sendiri ke Petilasan Empu Supo untuk melakukan ritual menyambut panen padi.
"Karena lama enggak pulang akhirnya anaknya mencari. Tapi keduanya malah menjadi korban ganasnya asap belerang di kubangan itu," ujar Darwanto.
Saat itulah Mariyanto menemukan ibunya di lokasi kubangan bekas kolam sudah dalam keadaan payah. Dia berupaya menolong ibunya tapi sama-sama tak kuasa menahan asap belerang yang mematikan.
Petilasan Empu Supo Desa Dermawuharjo, Kecamatan Grabagan itu memang terkenal dengan kubangan bekas kolam belerang yang biasa dipakai mencuci pusaka. Bau belerang sangat kuat kerap tercium dari lokasi itu.
(dpe/iwd)