Masyarakat di sekitar Petilasan Empu Supo Tuban geger karena penemuan jenazah ibu dan anak. Kedua korban diduga tewas menghirup asap belerang saat menjalankan ritual menyambut panen padi.
Marsih (66) dan Mariyanto (45) ibu dan anak yang ditemukan tewas di petilasan itu merupakan warga desa di sekitar lokasi petilasan, yakni di Desa Dermawuharjo, Kecamatan Grabagan, Tuban.
Berdasarkan hasil olah TKP dan keterangan saksi yang dihimpun pihak kepolisian, Mariyanto diduga turut meninggal saat hendak menolong ibunya yang melakukan ritual itu sendirian dan tak kunjung pulang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Secara kronologis, peristiwa itu bermula Selasa (22/3/2022) pagi sekitar pukul 05.30 WIB. Saat itu Marsih ibu Mariyanto pamit pergi ke Petilasan Empu Supo untuk melakukan ritual.
Berdasarkan barang bukti yang dikumpulkan polisi, Marsih pergi ke petilasan sembari membawa peralatan ritual menyambut panen padi seperti kemenyan, manggar (daun) jagung, dan korek api.
Karena merasa ibunya tidak segera kembali, setidaknya sebelum pukul 07.00 WIB, Mariyanto segera menyusul ibunya ke petilasan itu untuk mengetahui apa yang sedang terjadi.
"Karena lama enggak pulang akhirnya anaknya mencari. Namun keduanya malah menjadi korban ganasnya bau belerang di kubangan itu," ujar Kapolsek Grabagan, Tuban, IPTU Darwanto kepada detikJatim.
Pada pukul 07.00 WIB tukang bersih-bersih Petilasan Empu Supo bernama Sumari (52) menemukan kedua jenazah di kubangan bekas kolam air hangat di dekat petilasan.
Keduanya sudah terbujur kaku dengan posisi telentang. Sebagian tubuh Mariyanto tertindih tubuh Marsih ibunya yang juga telentang. Kedua mulut jenazah dalam keadaan terbuka.
Jenazah Mariyanto ketika ditemukan seolah sedang mencengkeram kedua ketiak ibunya, seolah sedang berupaya sekuat tenaga menarik tubuh ibunya.
"Kalau dilihat dari posisi mayat, kayaknya si anak ini sedang menolong ibunya tapi enggak kuat sehingga tertindih badan ibunya dan turut meninggal," kata Darwanto.
Setelah mendapat laporan temuan jenazah itu jajaran petugas Polsek Grabagan segera mendatangi lokasi, mengevakuasi jenazah, dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
"Jenazah langsung kami evakuasi lalu kami melakukan olah TKP. Terhadap kedua jenazah kami tenaga medis juga sudah melakukan pemeriksaan visum," kata Darwanto.
(dpe/sun)