Kasus aktif COVID-19 di Jatim saat ini 4.152 kasus. Turunnya kasus COVID-19 di Jatim diikuti bed occupancy rate (BOR) rumah sakit rujukan di Jatim landai.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyebut, penanganan COVID-19 di Jatim sudah on the track. Hal itu bisa dilihat dari penurunan kasus Corona di Jatim.
"Insya Allah penanganan COVID-19 di Jatim berada on the right track. Bersama-sama semua lini, Jatim akan terus berupaya maksimal dengan harapan pandemi segera bisa diakhiri, tetap semangat semua," kata Khofifah di Gedung Negara Grahadi, Selasa (22/3/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Ini Lima Daerah di Jatim yang Sudah Level 1 |
Khofifah meminta semua pihak tetap menjaga protokol kesehatan. Apalagi saat ini menjelang bulan Ramadhan. Dia berharap, kondisi penyebaran COVID-19 yang sudah melandai bisa dijaga.
Secara terpisah, Jubir Satgas COVID-19 Jatim Dr Makhyan Jibril menyebut, BOR RS COVID-19 di Jatim kini di bawah 15%. Angka ini turun hampir 65% dibanding saat puncak Omicron pertengahan Februari 2022 lalu.
"Tren penambahan kasus harian di Jatim yang memang terus melandai ini, tentu berdampak turunnya juga angka keterisian pasien di rumah sakit. Semoga saat Ramadhan, angkanya sudah di bawah 5 persen," kata Jibril kepada detikJatim.
Jibril menjelaskan, saat ini BOR ICU COVID-19 di rumah sakit rujukan terisi 12% atau 175 pasien dari total 1.419 tempat tidur. Untuk BOR isolasi biasa rumah sakit rujukan terisi 10% atau 1.311 pasien dari total 12.672 tempat tidur.
Dia menambahkan untuk BOR RS darurat COVID-19 atau RS Lapangan terisi 1% atau 65 pasien dari total 2.433 tempat tidur. Untuk BOR isolasi terpusat (isoter) terisi 3% atau 50 pasien dari total 4.096 tempat tidur.
Sementara, daerah dengan kasus aktif COVID-19 terbanyak ada di Kota Surabaya sebanyak 849. Lalu di Sidoarjo sebanyak 300 kasus. Kabupaten Malang melengkapi 3 besar dengan kasus aktif COVID-19 sebanyak 257.
(fat/fat)