Dua orang mantan karyawan hotel berunjuk rasa di depan Kawasan Hotel Tunjungan Surabaya, Jalan Tunjungan. Pendemo di lokasi menjadi cukup banyak karena dua mantan karyawan itu didukung ratusan massa Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI).
Para pendemo memakai seragam biru putih dan merah putih khas FSPMI. Mereka memadati sebagian ruas Jalan Tunjungan menyuarakan aspirasi melalui orasi dengan pengeras suara di mobil komando.
Sejumlah personel kepolisian berjaga di lokasi. Kawat berduri juga sudah terpasang di sekitar lokasi hotel mengantisipasi pendemo merangsek masuk ke hotel.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketua Pimpinan Unit Kerja FSPMI Surabaya Puguh Sugiarto mengatakan, aksi itu diikuti kurang lebih 100 orang FSPMI Surabaya. Mereka menyuarakan sejumlah tuntutan mulai dari upah, jam kerja, hingga pemutusan hubungan kerja (PHK) secara sepihak oleh manajemen Hotel Tunjungan.
Puguh menuturkan bahwa ia dan Mulyadi, Wakil Ketua Pimpinan Unit Kerja FSPMI Surabaya mendapat diskriminasi dari pihak manajemen Hotel Tunjungan hingga di-PHK secara sepihak.
Bermula dari ia bersama Mulyadi serta sejumlah rekan kerjanya yang lain di Hotel Tunjungan menuntut upah layak. Puguh mengeklaim mereka telah mendapat upah di bawah standar UMK Surabaya sejak 2015.
"Kami dapat upah di bawah UMK mulai 2015. Saat kami pertanyakan, saya dan pak Mulyadi malah di-PHK secara sepihak," katanya.
Saat informasi itu menyeruak, sontak sejumlah rekannya sesama buruh di FSPMI Surabaya meluruk hotel itu bersama-sama sebagai aksi solidaritas untuk Puguh dan Mulyadi. Atribut, bendera, juga pikap mobil komando mereka bawa serta untuk menyuarakan aspirasi.
Pantauan detikJatim, lalu lintas di sekitaran Jalan Tunjungan dari Jalan Basuk Rahmat yang mengarah ke Embong Malang sempat tersendat akibat aksi tersebut.
(dpe/fat)