Pemkab Mojokerto bekerja sama dengan Kementerian Kominfo untuk meningkatkan kualitas SDM dalam penguasaan teknologi informasi dan komunikasi. Sebagai tahap awal, pelatihan menyasar 100 pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Bumi Majapahit agar mampu bersaing di pasar digital.
Pelatihan terhadap 100 pelaku UMKM digelar di aula hotel di Jalan Benteng Pancasila, Kota Mojokerto selama dua hari, yakni 21-22 Maret 2022. Digital entrepreneurship academy (DEA) pengelolaan keuangan digital BPSDMP Kominfo Surabaya ini dibuka langsung Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati.
Hadir pula Kepala Balai Pengembangan Sumber Daya Manusia Penelitian Komunikasi dan Informatika (BPSDMP Kominfo) Surabaya, Eka Handayani, serta Kepala Dinas Koperasi dan UMKM, Kepala Diskominfo dan perwakilan Disperindag Kabupaten Mojokerto.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selama dua hari, para pelaku UMKM tersebut akan mendapatkan bimbingan teknis dari para akademisi, praktisi wirausaha, perbankan dan Kepala Diskominfo Kabupaten Mojokerto, Ardi Sepdianto. Materi pelatihan meliputi dasar pengelolaan keuangan, aplikasi pengelolaan keuangan, dasar digital marketing, akses modal, serta digipreneur naik kelas dan go digital.
"Kami berharap skill (keahlian) teman-teman UMKM meningkat dalam penguasaan digital sehingga ada peningkatan usahanya. Karena pasar digital peluang yang besar yang harus kita tangkap. Ini juga bagian dari pemulihan ekonomi akibat pandemi COVID-19," kata Ikfina usai membuka DEA di lokasi, Senin (21/3/2022).
Bupati perempuan pertama di Mojokerto ini menjelaskan, pasar di digital marketing saat ini sangat besar. Menurutnya, jumlah masyarakat Indonesia yang berbelanja secara online naik 21 juta jiwa selama pandemi COVID-19. Dari jumlah itu, 72 persen tersebar di kota-kota kecil seperti Kabupaten Mojokerto.
Tidak hanya itu, 9 dari 10 pelanggan digital (digital customer) tersebut akan terus menggunakan layanan digital untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari tahun ini. Tingkat belanja para konsumen lama juga naik 4 kali lipat dibandingkan sebelumnya. Menurut Ikfina, data ini menjadi peluang yang harus ditangkap para pelaku UMKM di Kabupaten Mojokerto untuk memasarkan produk-produk mereka.
"Ini peluang pasar luar biasa yang ada di platform digital. Kami berharap para pelaku UMKM benar-benar fokus mengikuti pelatihan ini. Sehingga bisa meningkatkan pemasaran produk dan meningkatkan kesejahteraan mereka," terangnya.
Pada kesempatan ini, Ikfina meminta Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Mojokerto memasukkan identitas lengkap para peserta pelatihan ke basis data digital. Sehingga ia bisa memantau hasil pelatihan kapan saja.
Ke depan, Pemkab Mojokerto akan menjalin kerja sama dengan Kementerian Kominfo untuk meningkatkan keahlian 7.000 lebih aparatur sipil negara (ASN) di bidang teknologi informasi dan komunikasi. Selanjutnya, ribuan ASN yang mahir IT akan diberdayakan juga untuk memberi pelatihan kepada masyarakat Bumi Majapahit.
"Sehingga kami bisa meningkatkan skill masyarakat Kabupaten Mojokerto di bidang teknologi informasi dan komunikasi. Kami juga mendukung infrastruktur digital, kami memperluas jangkauan fiber optic, pemetaan blank spot dan kami koordinasikan agar segera dijangkau Internet, serta digitalisasi birokrasi dan pelayanan publik," jelasnya.
Ikfina menambahkan, saat ini dunia berubah sangat cepat. Oleh sebab itu, masyarakat dituntut mampu beradaptasi dengan cepat sesuai perubahan yang terjadi. Penguasaan teknologi informasi dan komunikasi dibutuhkan untuk mempercepat adaptasi.
"Siapa yang bisa beradaptasi dengan perubahan dunia yang begitu cepat akan bertahan. Mudah-mudahan Kabupaten Mojokerto menjadi bagian transformasi digital untuk kemajuan Indonesia," tandasnya.
(akn/ega)