Hari Perawat Nasional, di Jatim Ada 7.000 Terpapar COVID-19-Gugur 265

Hari Perawat Nasional, di Jatim Ada 7.000 Terpapar COVID-19-Gugur 265

Esti Widiyana - detikJatim
Kamis, 17 Mar 2022 15:09 WIB
HARI PERAWAT NASIONAL
Hari Perawat Nasional (Foto: Esti Widiyana/detikJatim)
Surabaya -

Selama pandemi COVID-19, ratusan perawat di Jawa Timur gugur dalam tugasnya. Hal itu menjadi sebuah pengingat dalam momen Hari Perawat Nasional ke-48 yang jatuh pada hari ini, Kamis (17/3/2022).

"Selama pandemi, perawat di Jatim yang terpapar COVID-19 hampir 7 ribu orang, meninggal 265 orang. Sedangkan jumlah perawat di Jatim sendiri 90 ribu," kata Ketua DPW PPNI Jatim Prof Nursalam kepada detikJatim.

Prof Nur mengatakan perawat selalu berusaha berkontribusi memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat saat pandemi COVID-19. Sebab, perawat termasuk garda terdepan untuk merawat pasien.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bahkan, menurut Prof Nur, perawat lebih sering berhadapan langsung dengan pasien COVID-19. Karenanya, pihaknya berharap perawat lebih sejahtera.

"Saya berharap kepada Pemprov Jawa Timur, raperda yang telah disusun bisa diakomodasi untuk meningkatkan kesejahteraan perawat. Serta bisa meningkatkan profesionalisme keperawatan di Jawa Timur," kata Prof Nursalam.

ADVERTISEMENT

Salah satu tempat fasilitas kesehatan yang perawatnya banyak terinfeksi COVID-19 adalah Rumah Sakit PHC Surabaya. Pihaknya mendata, dari 6.735 perawat di Jatim yang terpapar, 126 atau sekitar 30% di antaranya ialah perawat dari RS PHC Surabaya.

Beruntungnya, tidak ada perawat RS PHC yang gugur. Padahal, sebagian perawat di sana sempat tertekan saat ditugaskan ke ruang isolasi khusus COVID-19.

"Karena takut keluarganya tertular, ada juga perawat ditolak tetangga karena ketahuan merawat pasien COVID-19. Intinya perawat tidak takut merawat pasien COVID-19, tapi mereka takut dikucilkan masyarakat," Senior Executive Vice President Inpatient RS PHC Surabaya, Rahayu Susiana, SKep Ns.

Sementara itu, Dewan Pengurus Komisariat (DPK) PPNI RS PHC, Toto Sujarwo SKep Ns menyampaikan, para perawat harus semangat melayani pasien. Serta meningkatkan profesionalisme keperawatan untuk peduli kepada pasien.

Menurut dia, perawat harus selalu andil dalam masa-masa pandemi menuju endemi. Dengan memberi edukasi kepada masyarakat terkait pola hidup dari pandemi ke endemi.

"Misalnya kami senantiasa mengedukasi masyarakat tentang pentingnya prokes dan vaksinasi," pungkas Toto.




(hse/iwd)


Hide Ads