Penerbangan tanpa transit atau direct flight dari Juanda ke Madinah ini menggunakan maskapai Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA9848. Sehari sebelumnya, sebanyak 392 jemaah juga telah berangkat dariJuanda menggunakan maskapai Lion Air.
Saat melepas keberangkatan umroh, Gubernur Khofifah ditemani Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Nurchahyanto, Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta, GM Angkasa Pura I Bandara Internasional Juanda Laksma TNI Sisyani Jaffar, Kepala Kanwil Kemenag Jatim Husnul Maram hingga Danlanudal Juanda Kolonel Laut Muhammad Tohir.
Khofifah mengatakan, jemaah umroh yang berangkat dari Bandara Juanda ini tidak hanya berasal dari Jatim, namun juga dari Medan Sumatera Utara, D.I. Yogyakarta dan Kalimantan Selatan.
Hal ini berarti,dibukanya kembali Bandara Juanda untuk Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) termasuk umroh menjadi hub yang sangat strategis bagi keberangkatan jemaah dari berbagai provinsi di Indonesia.
Untuk itu, ia berharap seluruh proses manajemen keberangkatan umroh ini akan diikuti dengan disiplinan protokol kesehatan. Baik dari masing-masing jemaah atau pihak penyelenggara ibadah umrah, seperti travel ataupun Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umroh Republik Indonesia (AMPHURI).
"Jadi semuanya harus bersinergi untuk bisa memberangkatkan, menyelenggarakan, sampai kepulangan semua dalam keadaan sehat, selamat, dan lancar. Apa lagi ini keberangkatan umroh setelah kurang lebih dua tahun tertunda karena pandemi COVID-19," kata Khofifah di Bandara Juanda, Selasa (15/3/2022).
Khofifah menjelaskan, pembukaan kembali Bandara Juanda untuk PPLN dan umroh ini menjadi bagian penting yang berseiring dengan proses yang mendorong pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur.
"Kita bisa membayangkan ada yang dari Medan, Kalsel dan Jogja mereka pasti butuh penginapan atau hotel. Tentunya ini jadi sinergitas dari seluruh institusi yang bisa memberikan nilai tambah yang strategis bagi kita semua salah satunya Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) yang ada di Jatim," jelas Khofifah.
Ke depan, Khofifah berharap proses pemberangkatan umroh dari Bandara Juanda ini akan bisa berjalan secara reguler dan intensitas penerbangannya bisa ditingkatkan, apa lagi menjelang Bulan Suci Ramadhan.
"Semoga ke depan pemberangkatan umroh ini bisa berjalan reguler dan intensitas keberangkatan dari Bandara Juanda ini bisa meningkat. Baik menjelang maupun saat bulan Ramadan minat umrah tinggi sekali. Apalagi dua tahun ini tertunda karena pandemi COVID-19," ujarnya.
Sementara itu, terkait penyelenggaraan ibadah haji, Khofifah mengatakan akan menunggu keputusan dari Pemerintah Pusat, yang juga menunggu kepastian dari Pemerintah Arab Saudi. Tentunya hal ini sudah dilakukan kesiapsiagaan oleh pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Agama.
"Saya rasa Kemenag pasti sudah melakukan kesiapsiagaan kapan lampu hijau dari pemerintah Saudi untuk pemberangkatan Ibadah Haji. Jum'at kemarin kami rakor dipimpin Pak Menko Marves dan beliau menyampaikan saat bertemu dengan Pangeran Mohammed Bin Salman di Arab Saudi, beliau meminta ada penambahan kuota haji karena dua tahun perjalanan haji ditunda karena pandemi COVID-19," katanya.
Di kesempatan ini, Khofifah turut menyerahkan healthy kit untuk para jemaah secara simbolis. Serta menyapa langsung para jemaah umroh yang akan berangkat serta mengajak membaca kalimat Talbiyah.
Sementara itu, Direktur Teknik Garuda Indonesia Rahmad Hanafi mengatakan bahwa pengoperasian kembali penerbangan umroh di era kenormalan baru ini tentunya menjadi jawaban atas kerinduan masyarakat Muslim di seluruh penjuru Nusantara, yang telah lama menantikan kesempatan untuk beribadah di Tanah Suci.
Penerbangan umrah perdana Garuda Indonesia dengan rute "Surabaya- Madinah" ini dilaksanakan secara direct menggunakan pesawat A330-300 dengan nomor penerbangan GA9848.
"Meskipun proses ketentuan karantina saat ini sudah tidak diberlakukan, namun pada pelaksanaan operasional penerbangan, sesuai dengan core value kami, Garuda Indonesia tetap fokus mengadaptasi layanan yang sesuai dengan preferensi dan kebutuhan para penumpangnya khususnya pada empat aspek utama yaitu keamanan, keselamatan, kenyamanan, dan kesehatan," tandas Rahmad.
(hil/hil)