Perjuangan Warga Jember Memakamkan Jenazah di Tengah Kepungan Banjir

Perjuangan Warga Jember Memakamkan Jenazah di Tengah Kepungan Banjir

Tim detikJatim - detikJatim
Rabu, 16 Mar 2022 07:39 WIB
Warga menggotong jenazah menerobos banjir di Jember
Warga saat menggotong jenazah menerjang banjir (Foto: Yakub Mulyono/detikJatim)
Jember -

Banjir setinggi lutut orang dewasa tak mematahkan semangat para warga untuk mengantarkan tetangganya ke peristirahatan terakhir. Mereka rela menerjang banjir demi menggotong jenazah tetangganya ke pemakaman yang jaraknya mencapai 2 kilometer.

Kejadian ini berlangsung di Dusun Banjarejo, Desa Sumberagung, Kecamatan Sumberbaru, Jember. Nenek bernama Tunijem (70) meninggal Senin (14/3) malam karena sakit. Prosesi pemakaman Tunijem digelar Selasa pagi.

Tunijem meninggal di tengah meluapnya sungai yang menggenangi wilayah tersebut. Warga pun menggotong jenazah Tunijem menerobos banjir.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Para warga menggotong jenazah tersebut sembari menerobos genangan air yang tingginya mencapai lutut orang dewasa. Bahkan, warga berjalan melewati banjir sejauh 2 kilometer.

"Dibawanya ya dipikul, sejauh kurang lebih 2 kilometer menuju pemakaman," Bhabinkamtibmas Desa Sumberagung, Polsek Sumberbaru, Briptu Rendi Eka Pratama, Selasa (15/3/2022).

ADVERTISEMENT

Tak hanya itu, makam tempat persemayaman jenazah tersebut juga digenangi air. Akhirnya, warga mencari tanah yang posisinya agak tinggi.

"Sampai di lokasi pemakaman, sebagian itu terendam banjir. Jadi tadi dipilihkan lokasi agak ke atas (bukit), agar proses pemakaman berlangsung baik dan tidak terdampak banjir," imbuh Rendi.

Sebelum digotong ke makam, warga sempat kebingungan membawa jenazah Tunijem. Karena, jalanan kampung tak bisa dilalui kendaraan. Sedangkan makam letaknya cukup jauh.

Warga berinisiatif membuat rakit dari bambu untuk membawa jenazah Tunijem. Namun hal ini urung dilakukan karena khawatir jenazah Tunijem basah.

"Warga pun sudah merakit bambu untuk membawa jenazah mbah ini. Dari rumahnya ke pemakaman. Tapi karena khawatir basah, akhirnya nggak jadi," kata Gito.

Selain itu, warga juga hendak meminjam perahu BPBD Jember. Tapi hal ini juga tak jadi dilakukan.

"Sempat juga akan dibawa (diantar ke pemakaman), dengan menggunakan perahu karet dari BPBD Jember. Tapi karena lokasi perahu karet jauh dengan tempat tinggal Tunijem, rencananya juga urung," ucapnya.

Meski sempat terkendala banjir, proses pemakaman warga Jember berjalan lancar. Salah satu warga, Gito, mengatakan proses pemakaman berjalan lancar.

Para warga membawa jenazah Tunijem ke pemakaman dengan menggunakan keranda. Keranda itu dipikul warga secara bergantian. Mereka menerobos genangan air setinggi lutut.

"Iya dengan dipikul dan jalan kaki. Karena dengan mobil tidak bisa, dan pakai rakit juga gak bisa. Alhamdulillah tapi pemakaman berlangsung lancar," pungkas Gito.




(hil/iwd)


Hide Ads