1.706 pengguna jalan di Jombang ditertibkan polisi lalu lintas selama Operasi Keselamatan Semeru. Penertiban dilakukan untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas di Kota Santri.
Kasat Lantas Polres Jombang AKP rudi Purwanto mengatakan Operasi Keselamatan Semeru berlangsung selama dua pekan sejak 1-14 Maret 2022. Operasi ini digelar dengan mengedepankan pencegahan atau preventif.
"Artinya, kami benar-benar zero penindakan. Kami lebih banyak memberi imbauan kepada pengguna jalan untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas," kata Rudi saat jumpa pers di Kantor Satlantas Polres Jombang, Jalan Brigjen Kretarto, Selasa (15/3/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selama operasi keselamatan, anggota Satlantas Polres Jombang gencar menertibkan pengguna jalan yang melanggar lalu lintas. Selama dua pekan operasi itulah sebanyak 1.706 pengguna jalan ditertibkan dengan cara memberikan teguran.
"Angka teguran meningkat sangat tajam. Yang semula 657 teguran kepada masyarakat, di dalam operasi keselamatan ini sebanyak 1.706 kali teguran. Jadi itu meningkat 160 persen," katanya.
Kurang tertibnya pengguna jalan, lanjut Rudi, juga memicu kejadian kecelakaan lalu lintas di Jombang. Selama periode 1-14 Maret 2022 kecelakaan terjadi sebanyak 48 kali. 4 korban meninggal dunia dan sisinya luka ringan hingga parah.
"Faktor utama yang pertama adalah cuaca. Saat ini Jombang cuacanya sering hujan dan jalan yang sebagian bagus, kurang bagus, dan ada yang tidak bagus, itu yang sering membuat kecelakaan lalu lintas," jelasnya.
Selain meminta pengguna jalan tertib berlalu lintas Rudi menempatkan mobil incar ETLE (Electronic Traffic Law Enforcement) di tempat rawan kecelakaan. Dia juga memerintahkan anggotanya meningkatkan patroli.
"Kami juga gencar melakukan sosialisasi lewat radio dan imbauan menggunakan pamflet. Semoga laka lantasnya menurun," tandasnya.
(dpe/iwd)