Tiga Desa di Jombang Masih Banjir

Tiga Desa di Jombang Masih Banjir

Enggran Eko Budianto - detikJatim
Senin, 14 Mar 2022 19:30 WIB
banjir di Desa Ketapangkuning Jombang
Banjir di Jombang (Foto: Enggran Eko Budianto/detikJatim)
Jombang -

Banjir masih melanda tiga desa di Kabupaten Jombang. Namun, banjir mulai surut karena ketinggian air tinggal 10-30 cm.

Salah satunya di Desa Ketapangkuning, Kecamatan Ngusikan. Ketinggian air yang merendam permukiman penduduk di Dusun Ketapangrejo tinggal 20-30 cm.

Kasi Kesejahteraan Desa Ketapangkuning, Muhammad Ari Radiansyah mengatakan, banjir yang melanda desanya terjadi sejak Jumat (11/3) malam. Sedikitnya 900 jiwa terdampak bencana alam ini selama 4 hari terakhir.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Banjir tinggal di Dusun Ketapngrejo, sekitar 900 jiwa yang terdampak," kata Ari kepada wartawan di Kantor Desa Ketapangkuning, Senin (14/3/2022).

Ari menjelaskan, ratusan warganya yang terdampak banjir memilih bertahan di rumah masing-masing. Untuk makan sehari-hari, mereka mengandalkan kiriman nasi bungkus dari pemerintah desa dan BPBD Kabupaten Jombang.

ADVERTISEMENT

Pemerintah menyediakan 1.400 bungkus nasi untuk para korban banjir di Dusun Ketapangrejo. "Untuk konsumsi warga dapat dari BPBD dan desa, sehari tiga kali kirim bantuan nasi bungkus dan mi bungkus. Juga ada bantuan dari desa lain di Kecamatan Ngusikan," terangnya.

Berdasarkan data yang dirilis Pusdalops BPBD Kabupaten Jombang, banjir juga melanda Desa Jatigedong, Kecamatan Ploso. Banjir setinggi 10-25 cm berdampak terhadap 455 KK atau 1.380 jiwa. Selain itu, 56 hektare lahan pertanian.

Sedangkan di Desa Kedungombo, Kecamatan Ngusikan, banjir setinggi 3-10 cm masih merendam Dusun Bogorame. Sedikitnya 1.265 jiwa terdampak.

Supervisor Pusdalops BPBD Jombang, Stevie Maria menjelaskan, banjir di wilayah Ploso dan Ngusikan karena meluapnya Sungai Marmoyo. Namun, banjir di Desa Ketapangkuning sulit surut karena air tidak bisa kembali ke sungai tersebut.

"Saluran pengembali di wilayah itu tidak ada. Jadi, air tidak bisa kembali ke Sungai Marmoyo meski kondisi debit air sungai anjlok," jelasnya.

Oleh sebab itu, pihaknya meminta bantuan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas untuk memompa air ke Sungai Marmoyo.

"Alternatifnya, air dipompa. Kami turunkan satu pompa air untuk dibuang ke Sungai Marmoyo," tandasnya.




(fat/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads