Pembelajaran Tatap Muka di Kota Malang Serentak Digelar 100 Persen

Pembelajaran Tatap Muka di Kota Malang Serentak Digelar 100 Persen

Muhammad Aminudin - detikJatim
Senin, 14 Mar 2022 15:24 WIB
PTM di Kota Malang Digelar 100 Persen
PTM di Kota Malang digelar 100 Persen (Foto: Muhammad Aminudin/detikJatim)
Malang -

Kota Malang kembali menerapkan Pembelajaran Tatap Muka 100 persen hari ini. Setelah hampir tiga minggu, diberlakukan belajar daring karena level PPKM Kota Malang mengalami kenaikan.

Hari pertama tatap muka untuk tingkat PAUD, SD, dan SMP se-Kota Malang, dipantau langsung Wali Kota Malang, Sutiaji di SMP Negeri 8 Kota Malang.

Usai sidak Sutiaji menegaskan, bahwa pemberlakuan kembali belajar tatap muka, bukan karena level PPKM. Akan tetapi berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) yang dikeluarkan tiga menteri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami memutuskan PTM ini bukan karena levelling PPKM. Tapi ini berdasarkan SKB 3 menteri, kami lakukan demikian," katanya kepada wartawan, Senin (14/3/2022).

Sutiaji mengaku, tingkat keberhasilan sistem pendidikan lebih akurat jika dilakukan belajar tatap muka. Karena sejak digelar belajar daring hanya menjangkau 40 persen.

ADVERTISEMENT

"Sejak daring tingkat keberhasilan hanya 40 persen. Dengan kembali digelar tatap muka, kita akan mengejar ketertinggalan 60 persen dengan sisa waktu yang ada. Khususnya kelas 9," akunya.

Sutiaji menambahkan, keputusan PTM 100 persen ini dirasa aman karena mobilisasi pelajar di Kota Malang selama tiga minggu ini sudah dibatasi. Sementara, pemutusan rantai COVID-19 di lingkungan sekolah bisa dikendalikan.

"Terus ada pertanyaan kenapa pas (kasus COVID-19) fluktuatif kok gak (PTM) 50 persen?. Kami setop, karena saya mempunyai asumsi bahwa kami tuntaskan dulu, dalam waktu tiga minggu atau satu bulan," imbuhnya.

Menurut Sutiaji, kembali digelar PTM 100 persen mendapat dukungan dari orang tua. Selain, mayoritas pelajar lebih senang belajar langsung di sekolah dibandingkan daring.

"Tadi hanya ada dua yang senang online. Karena lebih praktis. Gak mandi terus menghadap komputer dan belajar. Itu gak papa karena jujur," imbuhnya.

Salah satu pelajar SMP Negeri 8, Dewi Qurrata Ayyun (14) juga mengaku lebih senang belajar tatap muka. Karena untuk belajar daring, ia banyak mengalami kesulitan dalam belajar.

"Menurut saya mendingan offline karena bisa lebih mengerti dan mudah dipahami. Kalau daring biasanya kendalanya jaringan internet. Jika PTM begini, kalau tidak mengerti bisa tanya langsung kepada guru," ungkapnya.




(fat/fat)


Hide Ads